titik rawan tawuran Jl. Indrapura, Jl. Dupak, Jl. Tanjung Sari, Jl. Banyu Urip, Jl. Kedungdoro, Jl. Diponegoro. Selaun itu, Jl. Wonorejo, Jl. Kenjeran, Jl. Kedung Cowek, Jl. Pogot, Jl. Wonokusumo, Jl. Kaliondo, Jl. Kapasan hingga Jalan Undaan Surabay
Surabaya (ANTARA) - Program Sahabat Satpol PP Goes to School mulai digalakkan kepada para pelajar di SMP dan SMA menyusul maraknya tawuran antarremaja yang terjadi di Kota Surabaya, Jawa Timur, dalam sepekan terakhir.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya Eddy Christijanto di Surabaya, Senin mengatakan program yang menyasar para pelajar SMP dan SMA ini sebagai upaya pemkot untuk mencegah terjadinya tawuran antar remaja.
"Program ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada para pelajar, khususnya dalam upaya perlindungan terhadap anak sekaligus menciptakan ketentraman dan ketertiban di Kota Pahlawan," kata dia.
Eddy menjelaskan, jajaran Satpol PP Surabaya terjun langsung ke setiap sekolah untuk memberikan sosialisasi kepada para siswa. Sosialisasi itu terkait dengan kegiatan negatif yang dapat berpotensi melanggar hukum.
"Kami menyampaikan sosialisasi terkait dengan pemahaman mereka terhadap peraturan. Kami sampaikan dengan cara yang fun and games karena tujuannya supaya mereka paham," ujar dia.
Selain menggalakkan program Sahabat Satpol PP Goes to School, pihaknya juga rutin menggelar patroli gabungan untuk mencegah terjadinya tawuran.
Patroli ini diikuti mulai dari instansi terkait hingga jajaran samping, di antaranya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, Dinas Perhubungan, dan Dinas Sosial. Patroli gabungan ini diikuti sekitar 20 orang lebih personel.
Eddy mengatakan, pihaknya telah memetakan titik-titik wilayah yang berpotensi menjadi tempat pelajar atau remaja tawuran yaitu Jl. Indrapura, Jl. Dupak, Jl. Tanjung Sari, Jl. Banyu Urip, Jl. Kedungdoro, Jl. Diponegoro. Selaun itu, Jl. Wonorejo, Jl. Kenjeran, Jl. Kedung Cowek, Jl. Pogot, Jl. Wonokusumo, Jl. Kaliondo, Jl. Kapasan hingga Jalan Undaan Surabaya.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2022