Manado (ANTARA) -
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI, Bagas Adhadirgha mengingatkan pengusaha terkait program hilirisasi, digitalisasi dan ekonomi hijau.
"Kita harus menjawab program yang ditawarkan pemerintah ke depan yaitu hilirisasi, digitalisasi dan ekonomi hijau," kata Bagas pada Rakerda, Diklatda dan Forbisda BPD HIPMI Sulawesi Utara, Minggu.
Menurut dia, pusat investasi terbesar di Indonesia saat ini ada di pulau Sulawesi, sebelumnya ada di pulau Jawa.
Baca juga: HIPMI Kepulauan Seribu fasilitasi anggota pasok material ke IKN
"Saya cermati Sulawesi itu ternyata menjadi pusat dari saya sebutnya hilirisasi ekonomi hijau. Karena apa? Pemerintah kemarin tanggal 14 September 2022 mengeluarkan Perpres yang menyebutkan semua kendaraan dinas wajib menggunakan listrik," ujarnya.
Artinya, akan terjadi industrialisasi nikel besar-besaran karena nikel adalah bahan-bahan utama dari baterai.
Baca juga: Sejumlah pengusaha wakil negara sahabat hadiri B20 di Surabaya
"Sebanyak 30 persen cadangan nikel dunia ada di Sulawesi ini, kita berada di tanah yang futurenya dunia. Saya kemarin habis dari Sulteng, saya kemarin habis dari Sulbar, itu semuanya isinya tambang," ujarnya.
Di Morowali, sebut dia, perputaran duit gaji karyawan akibat dari hilirisasi nikel perputarannya sekitar Rp300-400 miliar per bulan.
"Itu gaji dari pekerjaan kasar nikel," katanya.
Baca juga: Penyelesaian kasus peras pedagang Pasar Mardika bisa dengan mediasi
Bagas mengatakan, pekerja kasar (hard skill) membutuhkan sarana melepas penat, untuk sarana relaksasi dan lain sebagainya.
Menurut dia, Sulawesi Utara utamanya Manado ini adalah tempat paling 'perfect' untuk melakukan pariwisata terbaik seluruh Sulawesi .
"Saya mau menantang HIPMI karena ini benar dan terjadi. Saya tanya waktu itu sama salah satu pejabat, ini orang-orang ke mana, kalau ini orang-orang mancing, ngafe, dan kadang-kadang pergi ke Makassar hanya untuk melepas penat mereka menghabiskan uangnya di situ," ujarnya.
Dari perputaran uang sebesar Rp300 miliar per bulan tersebut, berapa yang bisa ditarik Sulut?
"Sulut secara geografis, secara antropologis saya merasa bahwa warga Sulawesi Utara khususnya Manado ini ramah terhadap turis-turis. Ini peluang," katanya.
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022