Meulaboh (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, mengingatkan masyarakat agar mewaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem hingga bulan Desember 2022.

“Potensi cuaca ekstrem ini akan berdampak terhadap terjadinya banjir, tanah longsor, angin puting beliung, serta sejumlah bencana alam lainnya,” kata Kepala Pelaksana BPBD Aceh Barat Dr Mukhtaruddin di Meulaboh, Minggu.

Baca juga: BPBD usulkan siaga darurat bencana cuaca ekstrem di Aceh Besar

Ia menjelaskan, potensi ancaman cuaca ekstrem itu diperoleh setelah pihaknya melakukan komunikasi dan koordinasi dengan BMKG.

Menurut Mukhtaruddin, penyebab terjadinya potensi cuaca ekstrem di wilayah pantai barat selatan Aceh, termasuk di Aceh Barat tersebut terjadi akibat adanya Dipole Mode Index (DMO).

"DMO tersebut menyebabkan terjadinya penguapan air yang tinggi sehingga menimbulkan curah hujan yang tinggi pula, sehingga dapat berpotensi terjadinya banjir," katanya.

Baca juga: Cuaca ekstrem, warga Aceh Tamiang diimbau kurangi aktivitas di luar

Selain itu, faktor DMO tersebut juga dapat menyebabkan terjadinya angin puting beliung, badai, dan potensi bencana alam lainnya yang diakibatkan oleh tingginya penguapan air di udara.

Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang bermukim di sepanjang daerah aliran sungai (DAS), pesisir atau pantai, dan kawasan rawan banjir, agar dapat mewaspadai potensi cuaca ekstrem tersebut guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Baca juga: BPBD ingatkan abrasi laut di Aceh Barat semakin berbahaya

"BPBD Aceh Barat juga mengimbau masyarakat agar segera melakukan koordinasi dengan pihak terkait, termasuk BPBD apabila terjadi bencana alam di desa masing-masing guna mendapatkan penanganan segera," demikian Mukhtaruddin.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022