Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan perikanan Indonesia bagaikan raksasa yang masih tertidur.

Hal tersebut disebabkan investor yang berminat di sektor kelautan baru mencapai empat persen, padahal peluang untuk mengembangkan sektor kelautan di Indonesia masih luas.

"Para sarjana kelautan dituntut mengambil peran lebih, utamanya membuka lapangan pekerjaan bagi kelas menengah di sektor kelautan dan perikanan yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan lebih luas, menghasilkan inovasi teknologi yang menciptakan nilai tambah produk, dan adaptif dengan perubahan," katanya dalam Pelantikan Dewan Pengurus Wilayah Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (Iskindo) Sulawesi Utara Periode Tahun 2022-2027 di Bitung, Sulawesi Utara, lewat keterangan resmi, Jakarta, Sabtu.

Lebih lanjut, dinyatakan bahwa sarjana kelautan harus mampu mengoptimalkan sumber daya perikanan dan kelautan serta berkontribusi nyata dalam evolusi kewirausahaan di tanah air.

Baca juga: Ekspor ikan tuna Biak ke Jepang meningkat, capai 5,3 ton per September

Menurut Menkop, Indonesia memiliki sumber daya kelautan yang luar biasa dan telah menjadi unggulan domestik.

"Kalau Norwegia punya salmon, kita punya banyak komoditas yang lain seperti tuna, udang vaname, rumput laut, dan lainnya. Karena itu, penting bagi para sarjana untuk mengembangkan riset budidaya di sektor kelautan ini, supaya memang dengan riset ini bisa kita kuasai sumber daya kelautan kita," ucap dia.

Indonesia bisa mencontoh negara seperti Australia atau Korea Selatan karena memiliki perguruan tinggi yang berperan dalam evolusi usaha mikro atau informal ke usaha berbasis inovasi teknologi sains.

Peran perguruan tinggi melalui program semacam Kuliah Kerja Nyata (KKN) dianggap bakal sangat membantu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam implementasi teknologi modern, termasuk onboarding digital. Mulai dari pendaftaran dan penjualan secara online, pemasaran produk, hingga cara menggunakan kode QR sebagai pembayaran.

Baca juga: Sultra ekspor udang vaname 259,39 ton ke Jepang

Bahkan sudah saatnya perguruan tinggi bersama pemerintah membangun platform khusus guna mempertemukan para pelaku usaha sejenis untuk berbagi ide, inovasi produk, hingga pelatihan untuk meningkatkan skala bisnis. Program semacam itu di sejumlah tempat terbukti mampu meningkatkan penjualan hingga 61,5 persen.

"Jadi sarjana harus mendorong evolusi kewirausahaan, kita harus mulai mengembangkan produk yang dapat bersaing. Sarjana Iskindo harus punya keinginan memakmurkan negeri ini berbasis sektor kelautan," ungkap Teten.

Di tempat yang sama, Staf Khusus Menkop sekaligus Ketua Umum Iskindo Riza Damanik mengatakan Iskindo sudah melahirkan 35 ribu sarjana kelautan di seluruh Indonesia dari 60 lebih perguruan tinggi.

"Dewan Pengurus Wilayah Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (Iskindo) Sulawesi Utara Periode Tahun 2022-2027 dapat memajukan nelayan dan koperasi. Di Indonesia, harusnya ada koperasi yang mendunia di sektor perikanan, kita berharap Iskindo Sulut punya peran strategis," ucap Riza.

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022