Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta mengingatkan sekolah untuk melakukan pemeriksaan dan pengecekan secara berkala terhadap kondisi fisik bangunan sekolah untuk memastikan bangunan layak dan aman digunakan.
“Pengecekan dilakukan sebagai bagian dari antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dan memastikan keselamatan seluruh warga sekolah,” kata Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta Hasyim di Yogyakarta, Sabtu.
Menurut dia, bagian dari bangunan sekolah yang rentan mengalami kerusakan di antaranya adalah atap dan plafon karena rawan dimakan rayap sehingga kayu menjadi lapuk, sedangkan kondisi dinding masih bagus dan layak.
“Semua sudut bangunan sekolah harus rutin diperiksa. Kerusakan kecil harus bisa segera diperbaiki. Jangan sampai nanti ada kejadian yang tidak diinginkan,” katanya.
Perbaikan kerusakan, lanjut dia, bisa dilakukan langsung menggunakan anggaran dari sekolah apabila kerusakan tergolong kecil. “Atau bisa disampaikan ke dinas apabila membutuhkan perbaikan dengan anggaran lebih besar,” katanya.
Pada tahun ini, perbaikan dilakukan di beberapa sekolah seperti di SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 14 Yogyakarta untuk bagian atap.
“Pengecekan ini juga mendukung program satuan pendidikan aman bencana (SPAB) yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta,” katanya.
Dengan kondisi fisik bangunan yang layak dan aman, Hasyim berharap, mampu mengurangi potensi kerugian atau korban apabila terjadi bencana.
“Kami mendukung program SPAB yang sudah dilakukan di beberapa sekolah karena kewaspadaan terhadap bencana harus dikenalkan sejak dini untuk siswa, termasuk guru dan seluruh warga sekolah,” katanya.
Sejumlah fasilitas pendukung mitigasi yang dimiliki sekolah adalah jalur evakuasi serta alat pemadam api ringan (APAR).
“Karena setiap tahun ada siswa baru, maka jalur evakuasi ini perlu terus disosialisasikan sehingga diketahui oleh semua warga sekolah,” katanya.
Pada tahun ini, BPBD Kota Yogyakarta menjalankan program SPAB dengan sasaran delapan sekolah, masing-masing empat SD dan empat SMP.*
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022