Bojonegoro (ANTARA News) - Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) akan mempercepat penyelesaian rencana pengembangan (Plan of Development/PoD) Lapangan Banyu Urip yang merupakan bagian dari Blok Cepu. Kepala BP Migas Kardaya Warnika di sela peninjauan Lapangan Banyu Urip di Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro, Jatim, Kamis mengatakan, meski secara BP Migas, namun pihaknya akan menjemput bola dengan membahas konsep PoD tersebut dengan operator bersama Cepu yakni dan Mobil Cepu Limited. "Kita akan memanggil para kontraktor duduk bersama guna membahas percepatan penyelesaian PoD Banyu Urip mulai 11 April ini," katanya. Menurut dia, dari ITB guna membahas PoD itu. Setelah pembahasan bersama selesai, baru PoD secara resmi akan diajukan operator bersama Cepu kepada BP Migas. "PODB harus diajukan general manager (GM) dari operator bersama Cepu. Satu bulan setelah diserahkan, PoD akan kami teken, setelah itu disahkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)," ujarnya. Vice President Public Affairs ExxonMobil Oil Indonesia Maman Budiman mengatakan, pihaknya menargetkan penyampaian PoD Banyu Urip pada akhir April 2006. Lapangan Banyu Urip yang ditemukan ExxonMobil tahun 2000 setidaknya ada 49 sumur yang akan dikembangkan dengan 32 di antaranya siap berproduksi. Sumur-sumur tersebut akan dikelompokkan ke dalam empat bagian (cluster) yang masing-masing terdiri dari 8-12 sumur. Pada tahun pertama atau tahun 2009 akan ada 12 sumur yang akan dikembangkan. "Hasil minyak Banyu Urip akan masuk ke dalam central processing fasilities (CPF) yang akan memisahkan antara minyak, air, dan H2S. Setelah itu, minyak akan dialirkan melalui pipa sepanjang 76 km ke Tuban," kata Maman. Selanjutnya, di Tuban, ada dua alternatif pemanfaatannya yakni membangun kilang pengolahan minyak atau mengalirkannya melalui pipa sepanjang 23 km menuju penampungan di tengah laut. Maman juga mengatakan, pihaknya akan mengeluarkan dana pengembangan masyarakat (community development/comdev) lebih awal dengan membangun akses jalan ke Lapangan Banyu Urip sepanjang sembilan km. "Minggu depan tim dari Universitas Airlangga dan LSM setempat akan mempersiapkan pelaksanaan comdev. Hal ini perlu dipersiapkan agar tidak dengan rencana pemda," katanya. (*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006