Pemkot Batam catat 1.004 guru honorer ikuti seleksi PPPK 2022

yang sudah lolos seleksi dan diterima sebagai PPPK itu 1.400 orang, yang dipersiapkan untuk mengikut seleksi kurang lebih 1.004 orang

Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, mencatat sebanyak 1.004 tenaga guru berstatus honorer di daerah setempat mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada tahun 2022.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Batam, Hendri Arulan di Batam, Jumat, menyebutkan berdasarkan data jumlah tenaga guru honorer di lingkungan Pemkot Batam sebanyak 2.094 orang.

"Jadi yang sudah lolos seleksi dan diterima sebagai PPPK itu 1.400 orang, yang dipersiapkan untuk mengikut seleksi kurang lebih 1.004 tenaga honorer lagi," ujar Hendri.

Lebih lanjut ia menjelaskan pada 26 September 2022, pihaknya mengikuti rapat koordinasi (rakor) terkait pelaksanaan penerimaan PPPK tahun 2022 di Kota Medan, Sumatera Utara.

Baca juga: SMK di Batam jadi pusat belajar guru pariwisata se-Indonesia

Baca juga: Pemkot Batam serahkan insentif kepada 1.342 guru swasta

"Jadi nanti kita menunggu hasil rakornya bagaimana, terkait formasi, sistem pelaksanaannya, sistem seleksi. Dan hasil rakornya nanti kami informasikan kembali," kata dia.

Selain itu, Hendri menyebutkan seleksi PPPK ini tidak hanya diikuti oleh guru honor di lingkungan Pemkot Batam saja, namun guru sekolah swasta, serta orang yang memiliki sertifikat pendidikan juga dapat mengikuti seleksi tersebut.

Dengan begitu Hendri meminta kepada tenaga honorer untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti seleksi PPPK yang segera dilaksanakan.

Menurutnya, penerimaan PPPK tersebut menjadi kesempatan untuk meningkatkan jenjang karir dengan pengalaman pengabdian kepada Pemkot Batam serta pengalaman mengajar diharapkan kesempatan lebih terbuka.

"Sudah pasti kesejahteraan akan mengalami peningkatan. Tentu saya harapkan ini juga dibarengi dengan inovasi guru dalam memajukan pendidikan di Batam," kata Hendri.

Baca juga: Pemkot Batam beri penghargaan guru di pulau penyangga

Baca juga: Banyak guru di Kepri terjebak pinjaman online ilegal