Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Indonesia dan United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama dalam pengembangan sektor industri manufaktur.

“Kerja sama Indonesia dan UNIDO yang saat ini berjalan di bawah IUCP 2021-2025, telah ditandatangani oleh saya dan Li Yong, Dirjen UNIDO sebelumnya, pada Konferensi Regional ke-2 tentang Pengembangan Industri (RCID) bulan November 2021,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat menggelar pertemuan di G20 Trade, Investmen and Industry Ministerial Meeting (TIIMM) di Bali, Jumat.

Berbagai kegiatan telah dilaksanakan kedua belah pihak, yang juga bertujuan untuk memacu pertumbuhan ekonomi nasional.

Indonesia bergabung menjadi anggota UNIDO sejak tahun 1980, dan kerangka kerja sama melalui Indonesia – UNIDO Country Program (IUCP) sudah berjalan sejak tahun 2004.

Pada pertemuan bilateral di sela acara TIIMM dalam rangkaian kegiatan Presidensi G20 Indonesia di Bali, Menperin mendampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan perbincangan dengan Direktur Jenderal UNIDO Gerd Muller beserta jajarannya.

Baca juga: Sektor investasi hasilkan Bali Compendium pada G20 TIIMM

“IUCP 2021-2025 menjadi dasar pelaksanaan proyek-proyek kami saat ini,” ujar Agus.

Proyek-proyek tersebut sejalan dengan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, United Nations Sustainable Development Cooperation Framework (UNSDCF) 2021-2025 serta untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Cooperation Framework (UNSDCF) 2021-2025.

Proyek-proyek dalam IUCP 2021-2025 fokus pada empat komponen, yaitu penguatan daya saing industri dan akses pasar, penerapan energi berkelanjutan dan bersih, menjaga lingkungan, serta memperkuat kemitraan dengan fokus pada inovasi, digitalisasi, dan industri 4.0.

“Saya percaya bahwa krisis saat ini di sektor kesehatan, sosial dan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi dan konflik di Rusia-Ukraina membawa tantangan dan peluang bagi negara-negara di seluruh dunia untuk meningkatkan kerja sama mereka,” ungkap Agus.

Di samping itu, saat ini Kementerian Perindustrian menjadi Main Counterpart Program Global Eco Industrial Parks (GEIPP).

Baca juga: Mendag: G20 TIIMM hasilkan capaian konkret

Tujuan proyek ini adalah untuk mendukung pilot project implementasi Program Eco Indonesia Park di kawasan industri di Indonesia.

“Saya berharap proyek ini dapat membantu kita dalam membangun kawasan industri yang ramah lingkungan dengan dampak yang bernilai tinggi terhadap pembangunan ekonomi dan sosial,” imbuhnya.

Menurut Menperin, pelaksanaan proyek-proyek kerja sama tersebut telah memberikan banyak dampak positif dalam meningkatkan pembangunan industri di Indonesia untuk mengurangi angka kemiskinan, meningkatkan kapasitas perdagangan nasional, dan membangun lingkungan yang berkelanjutan.

“Saya juga berharap UNIDO melanjutkan dukungan kuatnya kepada Indonesia dalam mempercepat implementasi industri 4.0, dan dalam meningkatkan kapasitas industri nasional sehingga kita dapat meningkatkan daya saing kita di pasar global,” tuturnya.

Menperin menambahkan, pihaknya menyampaikan apresiasi atas dukungan dari UNIDO sebagai mitra penting Presidensi G20 Indonesia pada tahun ini.

“Untuk itu, saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan UNIDO yang kuat,” ujarnya.

UNIDO merupakan salah satu pihak yang aktif mengawal diskusi dalam kegiatan Trade, Industry, and Investment Working Group (TIIWG) G20 sejak pertemuan putaran pertama, khususnya mengenai isu di sektor industri.

“Kami akan terus berkomitmen dalam mendukung Indonesia melalui program-program yang telah dicanangkan, termasuk pengembangan di sektor industri,” kata Dirjen UNIDO Gerd Müller.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022