Jakarta (ANTARA) - Konten kreator Livy Renata menjajal kemampuannya di bidang akting dengan bermain dalam film "Love in Game".
Nama Livy cukup populer di dunia eSport meski bukan pemain sebagai pemain profesional. Dia kemudian mendapat tawaran film garapan sutradara Rendy Herpy yang tak jauh dari kehidupannya sehari-hari sebagai gamer.
"I (saya) tidak terlalu kesulitan selama memainkan peran Livy di film 'Love in Game' ini, karena mirip dengan kehidupan I," kata Livy dalam siaran resminya, Jumat.
Meski tak mengalami banyak kendala, Livy tetap mendapat tantangan saat berakting khususnya pada adegan berenang yang menggunakan teknik take one shoot.
Baca juga: Pertama garap film horor, Fajar Nugros sampai harus kunjungi psikolog
Dia mengaku mempersiapkannya dengan begitu matang agar tidak ada adegan ulang. Sebab jika gagal, seluruh adegan harus diulang dari awal dan akan merepotkan para kru yang terlibat.
Film "Love in Game" menceritakan kedekatan Livy dan Prince (Gabriel Prince) layaknya pasangan Tom dan Jerry yang menggemaskan.
Livy dikisahkan sebagai mahasiswi yang 'gila' bermain games, sedangkan Prince adalah teman kampus Livy yang seringkali datang terlambat.
Prince dikenal sosok laki-laki populer karena wajah tampannya mirip aktor Korea Selatan. Meski Prince menjadi incaran banyak perempuan di kampus, Livy tetap tidak jauh hati.
"Livy hanya ingin menggambarkan bahwa cinta tumbuh bukan hanya dilihat dari fisik, melainkan bagaimana kenyamanan dan komunikasi yang baik terbangun dalam sebuah hubungan," kata Rendy Herpy.
Tidak hanya menghadirkan kisah cinta, "Love in Game" juga menghadirkan gambar menghibur dengan menampilkan virtual reality pada adegan Livy dan Prince saat bermain games.
"Adegan in game itu butuh beberapa treatment khusus dan effort hingga memakan waktu lama," ujarnya.
Film "Love in Game" dapat disaksikan melalui platform MAXstream mulai 21 September 2022.
Baca juga: Penonton film Indonesia torehkan sejarah baru
Baca juga: Mengenal filosofi "Sedulur Papat Limo Pancer" dalam film "Jagat Arwah"
Baca juga: Film dokumenter sejarah perang Jepang di Indonesia diputar di Tokyo
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022