"Ini merupakan berita gembira untuk masyarakat Indonesia sekaligus penanda bahwa generasi kita mampu bersaing di kancah internasional," kata Kasubdit Lembaga Pengembangan Tilawah dan Musabaqah Alquran dan Al-Hadits Kemenag, Rijal Ahmad Rangkuty di Jakarta, Kamis.
Baca juga: 96 Negara Ikuti MHQ Internasional di Mekkah
Dalam gelaran musabaqah King Abdul Aziz Internasional Holy Quran Contest ini diikuti lebih dari 50 negara. Rijal mengaku bangga Auzan mampu sejajar dengan delegasi dari negara lain, bahkan menyisihkan para peserta untuk meraih juara 2.
Menurutnya, bimbingan dan pembinaan yang diberikan orang tua Auzan dan Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Provinsi Sumatera Utara bisa diteladani daerah lain. Capaian Auzan, menjadi bukti pentingnya pendidikan sejak dini.
"Ini inspirasi untuk anak-anak dan orang tua seluruh Indonesia. Ini salah satu keberhasilan pembinaan dan pendidikan sejak dini yang diberikan orang tua dan LPTQ Sumut," kata dia.
Rijal berharap capaian yang ditorehkan Auzan terus berlanjut. Tidak hanya dari Sumut, lahir hafiz, qori, mufasir, dan muhadis kelas internasional dari berbagai daerah di Indonesia.
Baca juga: Hidayat minta MHQ yang libatkan anak muda harus diviralkan
Baca juga: Ponpes Darunnajah gelar MHQ tingkat ASEAN
"Selamat kepada Auzan, di usianya yang baru 13 tahun berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional," kata dia.
Pada cabang 30 juz MHQ Internasional di Arab Saudi, juara 1 diraih Achmad Achiri asal Maroko, sedangkan juara 3 diraih Abdoulie Njie asal Gambia. Juara 1 berhak mendapatkan uang pembinaan 200.000 riyal, juara 2 mendapatkan 185.000 riyal, dan juara 3 mendapatkan 170.000 riyal.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022
