Jakarta (ANTARA News) - Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) mengumumkan aksi boikot terhadap barang-barang impor dari Australia, sebagai reaksi terhadap tindakan Australia yang memberi visa sementara kepada 42 orang Papua. "Boikot mulai 6 April sampai visa dicabut," kata Ketua Umum GINSI, Amirudin Saud, kepada wartawan di Jakarta, Kamis. Menurut dia, keputusan tersebut merupakan hasil keputusan rapat Badan Pengurus Pusat GINSI pada 3 April 2006. Hasil rapat tersebut meminta seluruh importir untuk ikut serta memboikot impor dari Australia. "Kami juga meminta kepada seluruh buruh pelabuhan di seluruh Indonesia agar tidak melayani pembongkaran barang-barang impor yang berasal dari kapal berbendera Australia," katanya. Selama ini, impor produk Australia paling banyak gandum yaitu senilai 445,068 juta Dolar AS, minyak bumi sebesar 226,778 juta Dolar AS, produk lainnya di antaranya ternak selain ikan, susu, krim gula, katun dan alumunium. Pada 2005 total impor Indonesia dari Australia mencapai 2,567 miliar Dolar AS. (*)
Copyright © ANTARA 2006