Kita harus mempunyai agregator dan konsolidator yang mampu mewadahi produk ekspor UKM.
Tokyo (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo membentuk Indonesia Trading House guna mendorong ekspor Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam negeri ke Jepang.
Duta Besar Ri untuk Jepang dan Federasi Mikronesia Heri Akhmadi di Tokyo, Kamis mengatakan bahwa kendala utama bagi para UKM untuk ekspor ke Jepang adalah daya saing.
“Kita harus mempunyai agregator dan konsolidator yang mampu mewadahi produk ekspor UKM. Wadah tersebut nantinya juga memberikan fasilitas logistik dan pergudangan bagi pemasaran produk UKM Indonesia ke Jepang,” katanya.
Untuk itu, lanjut dia, Indonesia Trading House dibentuk bertujuan memperkenalkan dan meningkatkan ekspor produk UKM Indonesia ke Jepang, khususnya dalam mengatasi permasalahan pergudangan dan isu logistik.
Baca juga: Tas kulit dari Sleman berhasil tembus pasar Jepang
Indonesia Trading House diresmikan KBRI Tokyo melalui Indonesia Small and Medium Enterprises (SME) Center Tokyo yang berkolaborasi dengan Bank Indonesia Tokyo, BNI Tokyo, Garuda Indonesia Tokyo dan Pertamina Tokyo serta Japnas Sinergi Nusantara, Rabu (21/9).
Menurut Heri, untuk menjaga momentum tersebut dan mendorong peningkatan ekspor produk Indonesia ke Jepang khususnya produk UKM, perlu terus dilakukan langkah-langkah inovatif dan kolaboratif di antara seluruh pemangku kepentingan, baik pihak pemerintah maupun swasta.
Dia berharap dengan dibentuknya Trading House ini yang akan bekerja sama dengan pelaku usaha Jepang dari sisi teknologi.
“Walaupun baru fokus pada sektor perikanan dan produk-produk kerajinan tangan, akan mampu menjawab kendala di atas melalui langkah-langkah kolaboratif dan sinergi seluruh stakeholder,” ujarnya
Sementara itu Direktur Utama PT Japnas Sinergi Nusantara Henny Fauziyah Salman mengatakan untuk dapat masuk ke pasar Jepang, kuncinya adalah kolaborasi dengan pelaku usaha Jepang, khususnya dalam penyediaan gudang dengan teknologi khusus untuk produk perikanan.
Ekspor non migas Indonesia ke Jepang periode Januari-Juli 2022 tercatat sebesar 12,97 miliar dolar AS (Rp195 triliun) dan meningkat cukup signifikan dengan naik 45,24 persen year on year (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca juga: KBRI Tokyo bentuk sentra UKM Indonesia di Jepang
Baca juga: Tempe UKM diekspor ke Jepang, Mendag: Makanan RI makin mendunia
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022