Garut (ANTARA) - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Satria Budi mengatakan bahwa, berdasarkan laporan sementara, sebanyak 22 rumah rusak akibat angin kencang yang disertai hujan deras di Kecamatan Karangpawitan, Rabu (21/9) petang.
"Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa. Masyarakat pun tidak mengungsi," ujar Satria di Garut, Kamis.
Dia melanjutkan, rumah-rumah yang rusak tersebut berada di dua desa yakni Desa Tanjungjaya dan Desa Godog.
Selain rumah, kata Satria, bencana alam itu juga merusak fasilitas umum untuk mandi, cuci, kakus (MCK). Seluruh bangunan yang terdampak angin kencang tersebut mengalami kerusakan pada bagian atapnya.
Baca juga: BNPB: Indonesia alami 45 bencana hidrometeorologi selama sepekan
Baca juga: BPBD Garut: Banjir di Banjarwangi tidak menerjang rumah warga
Satria memastikan BPBD Garut tetap melakukan pendataan secara menyeluruh terhadap semua kerusakan. Nantinya, bangunan yang hancur akan dikategorikan ke ringan, sedang atau berat.
Jika rusak ringan dan kondisinya hanya membutuhkan bantuan perbaikan atap atau genting, misalnya, maka dinas terkait akan memfasilitasinya.
"Kami dari BPBD berkoordinasi dengan dinas teknis untuk melakukan asesmen rumah warga yang terdampak bencana kemarin," tutur Satria.
Dia menambahkan, BPBD Garut langsung menurunkan petugas untuk membantu masyarakat setelah bencana alam tersebut terjadi dan menyalurkan bantuan logistik yang dibutuhkan.
Masyarakat setempat juga bergotong royong membantu warga yang tertimpa musibah di sekitarnya, terutama dalam hal penyediaan makanan.
Baca juga: Pemkab Garut segera kosongkan sempadan sungai dari bangunan rumah
Baca juga: BMKG: Waspadai hujan lebat disertai angin kencang di Sumatera Utara
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Michael Teguh Adiputra Siahaan
Copyright © ANTARA 2022