Jakarta (ANTARA News) - Aktivis HIV/AIDS Baby Jim Aditya (43) setiap hari Rabu dapat ditemui di pusat perbelanjaan Cilandak Town Square, bukan untuk memberikan penyuluhan tapi untuk mengurusi bazar mingguan yang berisi stand-stand aksesoris dan pekaian wanita. "Beginilah cara saya cari duit," kata Baby saat ditemui di lokasi Bazar, Jakarta, Rabu. "Cari duit" yang dimaksud perempuan yang juga berprofesi sebagai perancang, penyiar, dan pemain teater itu bukan hanya untuk diri dan keluarganya saja, tapi juga untuk LSM-nya. Ia berkecimpung di Partisipasi Masyarakat (Partisan) Klub sejak lima tahun lalu. Kini ia tengah menfokuskan diri pada program-program bagi para penghuni Lembaga Pemasyarakatan (LP). "Mereka orang yang paling terlupakan. Tujuhpuluh persen dari mereka memiliki ketergantungan terhadap Narkoba, dan 30 persen menderita HIV/AIDS," ujar Prison Specialist - Project Director Partisan Klub. Hasil dari bazar, menurut dia akan dipakai untuk membiayai kegiatan LSM-nya di LP-LP se-Jabodetabek, "Saya juga jualan kain, kalung, dan pin yang dibuat oleh orang-orang LP." Di sela-sela kesibukannya mengurusi para peserta bazar yang kebayakan ibu-ibu itu, perempuan berambut pendek yang selalu tampil segar itu menyempatkan diri hadir dalam sebuah konferensi pers Psychology Expo 2006 di salah satu gerai kopi. "Saya memang sedang sibuk mengurusi bazar, tapi di sini saya hadir sebagai mahasiswa psikologi, bukan untuk jualan," ujar ibu dua anak itu. Baby yang mendapat julukan Ibu Kondom itu saat ini tercatat sebagai salah satu mahasiswa S1 Program Ekstensi Fakultas Psikologi Universita Indonesia, "Saya sedang menyelesaikan skripsi." Bukan hanya menjadi mahasiswa, ia juga akan menjadi salah satu pembicara dalam Psychology Expo 2006 yang acara puncaknya akan diadakan di Hotel Mulia, Jakarta pada 10 dan 11 Mei. Baby Jim akan membawakan makalah "Perilaku Beresiko Tinggi dan Dampaknya pada Penderita HIV/AIDS" pada hari kedua, Stream A pukul 13.25 WIB. Bazar, LP, HIV/AIDS, seminar, penyuluhan merupakan hal-hal yang mengisi hari-hari Baby Jim. Kenapa ya, dia mau bersibuk-sibuk ria untuk mengurusi itu semua? "Nggak tahu ya... Saya nggak tega aja ngeliat mereka," jawab Baby singkat.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006