Ketua Pameran Kriyanusa 2022, Ibu Elizabeth Thohir menyatakan bahwa “tujuan utama dari Pameran Kriyanusa 2022 adalah untuk membantu pemasaran produk-produk binaan Dekranasda dan memberikan ruang bagi industri kerajinan Nusantara untuk terus berupaya memunculkan kreativitas dan inovasi dalam rangka meningkatkan kinerja usahanya serta menampilkan produk unggulannya”.
“Industri kerajinan merupakan salah satu sektor yang mampu beradaptasi dan berinovasi di tengah dampak pandemi Covid-19 sehingga dapat bertahan, bahkan mendukung pemulihan ekonomi nasional (PEN)” imbuhnya.
Setiap tahunnya, Pameran Kriyanusa mengusung ikon daerah Nusantara yang berbeda-beda, dan Ikon Kriyanusa tahun ini adalah dari Provinsi Lampung berupa Motif Pucuk Rebung dan Motif Raja Medal.
Motif Kuncup Bambu ini umumnya dijumpai di kain-kain tenun Jawa dan Sumatera yang mengandung pepatah "Mulia di usia muda, lebih lagi di usia dewasa". Bambu yang masih kuncup sangat lembut dan bergizi disantap. Namun setelah dewasa, ia berdiri kokoh, menjulang tinggi, namun merunduk rendah hati. Di Lampung, motif ini dikenakan perempuan yang sudah menikah dalam upacara adat dan melambangkan kesuburan.
Sedangkan Motif Raja Medal, adalah motif dengan bentuk kapal dan awaknya, menandakan pemakaiannya adalah seorang perempuan yang berderajat tinggi, seperti seorang istri penyumbang (Kapal Adat). Lambang kapal adalah penghormatan kepada masa lalu Lampung sebagai kekuatan maritim.
Pameran Kriyanusa 2022 menampilkan produk kerajinan dengan kualitas yang semakin baik, sehingga produk kerajinan Indonesia kian dikenal dunia. “Pameran ini bagus sekali sebagai upaya mendorong produk-produk kerajinan Indonesia semakin mendunia,” ungkap Ibu Reni Yanita, Sekretaris Jenderal Dekranas sekaligus Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian. Selain itu Kriyanusa merupakan pameran kerajinan yang ditunggu-tunggu masyarakat tidak hanya Indonesia, tapi mancanegara karena menampilkan produk kerajinan unggulan daerah yang dihasilkan oleh pelaku-pelaku IKM yang kompeten dan berdaya saing,” ujarnya.
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, subsektor industri kerajinan mampu melakukan ekspor dengan nilai 916 juta USD pada tahun 2021, yang mengalami kenaikan sebesar 10,49% dibandingkan nilai ekspor tahun 2020 yang mencapai 829 juta USD. Selain itu, dari data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sumbangan subsektor kerajinan terhadap PDB nasional tahun 2020 mencapai 166,13 Triliun Rupiah dengan jumlah orang yang bekerja di subsektor kerajinan sebanyak kurang lebih 3,9 juta orang.
Oleh karena itu, lanjut Reni, sebagai negara yang memiliki keragaman suku bangsa, adat istiadat, seni budaya, dan bahasa, Indonesia dinilai memiliki potensi untuk melahirkan berbagai seni kriya atau kerajinan yang khas dan berkualitas.
“Semoga pameran Kriyanusa ini memberikan kontribusi kepada seluruh peserta untuk meningkatkan produktivitas, serta mengedukasi dan merangsang pemahaman mereka dalam hal mempromosikan produk kerajinan secara aktif dan komprenhensif,” tandasnya.
Penyelenggaraan Kriyanusa 2022 digagas oleh DEKRANAS, diikuti oleh 147 peserta dari berbagai daerah dan didukung oleh Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kementerian Perdagangan, Kementerian Investasi/BKPM, Kementerian Perhubungan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koperasi dan UKM, serta disponsori oleh Bank Negara Indonesia, PT.Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Telkom Indonesia, Pertamina, MIND ID, PTPN, PLN, Indosat dan Pelindo.