Mengungkapkan pernyataannya itu sebagai reaksi terhadap keprihatinan Washington atas kematian seorang wanita berusia 22 tahun yang bernama Mahsa Amini dalam tahanan polisi di Iran baru-baru ini, Amir-Abdollahian mengatakan di Twitter bahwa penyelidikan telah diluncurkan atas "kematian tragis" Amini.
Amini meninggal di rumah sakit setelah ditahan oleh polisi di Teheran. Kematiannya memicu simpati dan kemarahan publik di kalangan warga Iran.
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menuturkan di Twitter bahwa "kami akan terus meminta pertanggungjawaban pejabat Iran atas pelanggaran hak asasi manusia semacam itu." Pernyataan tersebut kemudian ditanggapi Amir-Abdollahian yang menyebut bahwa pejabat AS memandang hak asasi manusia sebagai "alat untuk melawan musuh."
"Alih-alih meneteskan air mata buaya, AS seharusnya mengakhiri terorisme ekonomi" terhadap rakyat Iran, ujar Amir-Abdollahian.
Pewarta: Xinhua
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022