Cianjur (ANTARA) - BPBD Cianjur, Jawa Barat, kembali menyiagakan 50 orang relawan di sepanjang pantai selatan Cianjur karena peringatan BMKG terkait gelombang tinggi di perairan pantai selatan Jawa Barat yang dapat mengancam keselamatan nelayan dan perkampungan warga.
Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo di Cianjur, Rabu, mengatakan sejak beberapa hari terakhir gelombang tinggi sudah melanda pantai selatan dengan ketinggian gelombang mencapai 5 meter, sehingga ratusan nelayan diminta mendaratkan perahunya agar tidak rusak dan terbawa gelombang.
"Peringatan BMKG, gelombang setinggi 2,5 sampai 5 meter berpotensi terjadi di perairan Samudera Hindia Selatan atau pantai selatan Jawa. Gelombang tinggi berpotensi terjadi di perairan selatan Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya dan Pangandaran," katanya.
Peringatan tersebut, berlaku hingga satu pekan ke depan mulai tanggal 19 September, sehingga tidak hanya nelayan dan warga yang tinggal di pesisir pantai yang diimbau waspada dan segera mengungsi, wisatawan dilarang untuk mendekati bibir pantai selama peringatan tersebut.
Baca juga: BMKG imbau wisatawan waspada gelombang tinggi pantai selatan Jabar-DIY
Baca juga: Gelombang 5 meter, BMKG: Nelayan pantai selatan Cianjur jangan melaut
Puluhan relawan yang disiagakan 24 jam, akan melaporkan hasil pantauan dan pengawasan setiap hari serta segera mengambil langkah evakuasi jika melihat tanda alam akan terjadinya gelombang tinggi menghantam pantai atau perkampungan warga.
"Relawan yang disiagakan akan bertugas 24 jam secara bergantian sebagai upaya pencegahan dan penanganan cepat ketika terjadi bencana. Mereka ditempatkan di sejumlah titik di sepanjang pantai selatan yang memiliki bentengan sepanjang 75 kilometer mulai dari Kecamatan Cidaun, Sindangbarang dan Agrabinta," kata Rudi.
Tokoh nelayan di Kecamatan Sindangbarang, Rahmat Efendi, mengatakan sejak satu pekan terakhir ratusan nelayan di pantai selatan Cianjur, sudah berhenti melaut karena cuaca ekstrem dan gelombang tinggi mencapai 5 meter, sehingga tidak sedikit yang mendaratkan perahunya.
"Sekitar 300 perahu didaratkan karena khawatir rusak akibat dihantam gelombang atau hilang terbawa arus. Setiap tahun gelombang tinggi kerap melanda pantai selatan Cianjur, sehingga nelayan sudah terbiasa dan selalu siaga jika terjadi gelombang sampai ke perkampungan," katanya.*
Baca juga: Waspadai gelombang tinggi pantai selatan
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022