Pontianak (ANTARA) - Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Edi Rusdi Kamtono mengatakan peristiwa alam kulminasi matahari yang terjadi setiap tanggal 21-23 Maret dan September sudah masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2022 oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

"Perayaan kulminasi matahari ini menjadi brand unggulan Kota Pontianak yang terus dilestarikan. Antusias masyarakat pun kian tinggi menyambut kulminasi matahari, meskipun masih perlu dioptimalkan lagi dengan keterlibatan semua pihak untuk mensukseskan agenda ini," kata Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Rabu.

Dia berharap kegiatan dua kali setahun itu terus berkembang menjadi sebuah kegiatan, tidak hanya lokal tetapi nasional hingga internasional, apalagi sudah masuk dalam KEN 2022 oleh Kemenparekraf.

Perayaan pesona kulminasi matahari kali ini merupakan yang kali pertama digelar usai dilanda pandemi COVID-19 selama dua tahun. Sehingga tahun ini menjadi momentum bersama kebangkitan ekonomi dan menambah semangat produktivitas, katanya.

Baca juga: Pontianak kemas pesona kulminasi tarik kunjungan wisatawan

Baca juga: Pemkot Pontianak berharap kegiatan Kulminasi Matahari lebih inovatif

“Antusias masyarakat sudah tinggi karena sudah gaung nasional. Tapi kita akan evaluasi terus demi perbaikan supaya lebih inovatif dan kreatif,” ungkapnya.

Dalam memeriahkan peringatan titik kulminasi tahun ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menggelar serangkaian acara yang dimulai dari tanggal 21 - 25 September 2022. Edi menambahkan perlunya kolaborasi dengan banyak sektor untuk menambah semarak kegiatan itu.

Selain itu pihaknya berencana untuk meningkatkan kualitas infrastruktur kawasan Tugu Khatulistiwa agar lebih memikat wisatawan untuk berkunjung ke Tugu Khatulistiwa Pontianak. “Sekarang sedang direhab, Desember 2022 harusnya selesai. Nanti ke depan tentu akan menjadi magnet bagi wisatawan, apalagi akan dibangun juga planetarium, penghijauan serta penataan pedagang,” katanya.

Dia menambahkan, pesona peringatan kulminasi matahari 2022 kian semarak dengan berbagai hiburan dan kesenian yang disuguhkan di Tugu Khatulistiwa, mulai dari tari-tarian, lagu akustik Melayu Kota Pontianak, peragaan busana, edukasi tentang terjadinya kulminasi hingga mendirikan telur. Puncaknya adalah detik-detik matahari berada tepat di atas objek yang berada di kawasan Tugu Khatulistiwa sehingga bayangan yang ada di sekitarnya tidak terlihat.

Di antara pengunjung, tampak beberapa turis asing yang salah satunya berasal dari Kanada. Bersama Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, mereka ikut mencoba mendirikan telur. Antusias mereka begitu tinggi melihat fenomena alam yang terjadi setahun dua kali itu.

"Turis asing menikmati sensasi kulminasi matahari sebab di negara asal mereka fenomena alam seperti ini tidak terjadi," ujarnya.

Sementara itu, Adyatama Kepariwisataan dan Ekraf Ahli Utama Kemenparekraf, Dadang Rizki Ratman mengapresiasi terselenggaranya acara peringatan titik kulminasi di Kota Pontianak.

Dia menyatakan, apabila potensi wisata dapat dioptimalkan akan menambah pemasukan daerah serta menarik minat investor untuk datang dan berinvestasi di Kota Pontianak, salah satunya yang dicontohkan adalah maraknya warung kopi.

“Manfaat pariwisata ini yang pertama sebagai pemasukan, kedua sosial budaya. Tadi malam saya iseng hitung di warkop, bisa belasan juta dalam semalam, kegiatan ini digabungkan dengan ekraf dan budaya,” katanya.

Perpaduan hal kekinian dengan adat istiadat, kata Dadang, akan menambah nilai sejarah serta kepariwisataan.

“Peragaan busana silahkan dengan tetap menonjolkan pakaian khas nusantara, khususnya lokal di Kota Pontianak. Dengan begini akan memberikan peluang usaha kepada seniman," katanya.*

Baca juga: Menparekraf kampanyekan "Ayo ke Pontianak"

Baca juga: Pesona Kulminasi masuk daftar 110 Kharisma Event Nusantara 2022

Pewarta: Andilala
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022