Boyolali (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM) pada hari terakhir yang dilaksanakan serentak di Kantor Pos, balai desa, dan kecamatan yang ditunjuk, Rabu, untuk 11.447 keluarga penerima manfaat (KPM).
Menurut Kepala Dinas Sosial Kabupaten Boyolali Budi Prasetyaningsih, penyaluran BLT hari terakhir atau batch V disalurkan Rabu ini, serentak di Kantor Pos, balai desa, dan kecamatan yang ditunjuk totalnya sebanyak 11.447 KPM.
Jumlah keluarga penerima di Boyolali total 76.230 KPM yang terbagi menjadi V batch. Penyaluran BLT saat ini, batch V atau merupakan hari terakhir dilakukan secara serentak.
Dinsos Boyolali sudah menyalurkan BLT pada tahap pertama batch I sebanyak 37.131 KPM, batch II tersalur 26.094 KPM, batch III disalurkan kepada 1.525 KPM dan batch IV tersalur empat KPM. Batch V ini, tersisa 11.476 KPM untuk diselesaikan.
Baca juga: Yogyakarta dapat tambahan 3.644 KPM BLT BBM
Baca juga: Pemkab Magetan siapkan data penerima bansos sektor transportasi
KPM yang menerima BLT penyesuaian harga BBM merupakan penerima yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Sehingga telah memiliki nama dan alamat yang jelas atau By Name By Adress (BNBA). Kemudian untuk pendistribusian, Kementerian Sosial bekerja sama dengan kantor pos.
Selain itu, pengambilan BLT dapat dilakukan di kantor desa serta di tempat-tempat yang telah ditunjuk dari hasil koordinasi pemerintah kecamatan, kantor pos, dan Dinsos.
Untuk mengambil BLT BBM, KPM harus membawa surat undangan pengambilan, fotokopi kartu keluarga (KK), dan fotokopi kartu tanda penduduk (KTP). Apabila berhalangan hadir untuk mengambil, pihaknya akan door to door ke KPM.
"Kami ada KPM yang sakit dan sebagainya akan dilakukan door to door," katanya.
Sementara itu, Warli (63), salah satu penerima manfaat warga asal Polisen Boyolali mengatakan mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) pengalihan subsidi BBM sangat mudah. Keluarga penerima cukup membawa kartu undangan, KK dan KTP.
Warli mengaku merasa senang mendapat bantuan dari Pemerintah karena bisa membantu masyarakat kecil seperti dirinya yang bekerja sebagai buruh harian lepas.
"Saya bersyukur meski bantuan hanya Rp300 ribu untuk memenuhi kebutuhan keluarga harus dicukup-cukupkan," kata Warli usai menerima BLT Kantor Pos Boyolali.
Menurut dia, penyesuaian harga BBM tidak begitu menyusahkan keluarganya, karena yang penting stok cukup dan masih ada yang berjualan. Jika tidak ada yang jualan BBM maka aktivitas masyarakat akan terganggu.*
Baca juga: Kendari anggarkan Rp3 miliar bantalan bansos kenaikan BBM
Baca juga: Pemkot Kendari mulai salurkan BLT BBM tambahan 1.488 KPM
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022