Jakarta, 5/4 (ANTARA) - Indonesia mendapat predikat "The Best Pavillion" pada pameran International Furnitur Fair Singapore/Asean Furniture Show (IFFS/AFS) 2006, yang menempati 6 hall dengan luas gross 60.000 sqm, menurut siaran pers dari Sekretariat Jenderal Pusat Informasi Kehutanan, Selasa 5 April 2006. Pada hari kedua pameran, Menteri Perdagangan Indonesia, Mari Elka Pangestu juga sempat mengunjungi pameran mebel internasional ini. Selain itu Indonesia juga menjadi kontingen kedua terbesar dalam pameran ini setelah negara China. Pavilion Indonesia seluruhnya berjumlah 96 perusahaan, dimana 34 perusahaan (35 persen) adalah perusahaan yang baru pertama kali ikut dalam pameran tersebut.Pameran ini diikuti oleh 29 negara dan dilaksanakan di Singapore Expo Changi, mulai tangal 1-5 Maret 2006. Peserta Indonesia dalam pameran IFFS/AFS 2006 berasal dari berbagai daerah di Indonesia yaitu, Jabotabek, Jepara, Cirebon, Jawa Timur, Semarang, Yogyakarta dan Bali. Sedangkan produk yang ikut dipamerkan dari Indonesia cukup beragam, dan pada umumnya produk tersebut sudah mengarah kepada trend modern dan minimalis. Adapun produk yang dipamerkan meliputi produk jadi mebel kayu, rotan, natural fiber (enceng gondok), mebel synthetic rattan, panel furniture, rak TV dan lain-lainnya, selain produk jadi ada juga yang memamerkan produk synthetic leather dan rattan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 24 perusahaan transaksi yang tercatat adalah sebesar US$ 2.3 juta dengan spot order sebanyak 169 container, trial order 12 container dan follow up order 598 container. Hampir seluruh peserta pameran ini merasa sangat puas dan sebagian besar peserta pameran memastikan akan ikutserta lagi di IFFS/AFS tahun 2007. Sementara itu produksi mebel dari Vietnam dan China telah maju pesat. Saat ini nilai ekspor mebel Vietnam memimpin di Asia Tenggara dengan nilai US$ 1.8 miliar. Sedangkan China mempunyai harga produk yang sangat murah. Sebagai contoh harga satu set sofa genuine leather harganya hanya sekitar US$ 399, ini merupakan suatu hal yang sulit ditemukan di negara lainnya.Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi, Kepala Pusat Informasi Kehutanan, u.b, Masyhud, Kepala Bidang Analisis & Penyajian Informasi, Departemen Kehutanan, telp: 021-5705099, fax:021-5738732
Copyright © ANTARA 2006