Direktur Keuangan dan Umum Pupuk Kaltim Qomaruzzaman dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, mengatakan kerja sama tersebut digagas agar para distributor mampu menjalankan kewajiban penyaluran pupuk kepada petani secara optimal, khususnya di wilayah distribusi masing-masing.
Kerja sama tersebut ditandatangani oleh Direktur Keuangan dan Umum Pupuk Kaltim Qomaruzzaman bersama Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna di Jakarta.
Qomaruzzaman mengatakan kemudahan akses pembiayaan dan fasilitas pengalihan utang diberikan sebagai bentuk dukungan Pupuk Kaltim bagi distributor pascapandemi COVID-19. Harapannya ke depan ketahanan pangan nasional mampu terjaga secara optimal dengan tersalurkannya pupuk bagi petani di daerah.
Selain itu, dia mengatakan kemudahan akses permodalan diharapkan dapat semakin memacu kinerja seluruh distributor Pupuk Kaltim, agar ketersediaan pupuk bagi petani terpenuhi sesuai kebutuhan dan alokasi yang ditetapkan.
"Dari kerja sama ini, produktivitas distributor dan agen Pupuk Kaltim di Indonesia diharap berjalan lebih optimal seiring terpenuhinya kebutuhan modal kerja," kata Qomaruzzaman.
Qomaruzzaman mengatakan saat ini Pupuk Kaltim memiliki ratusan mitra distributor yang tersebar di seluruh wilayah tanggung jawab distribusi perusahaan. Di antaranya distributor aktif korporat sebanyak lebih dari 60 mitra usaha, dan distributor retail sebanyak 345 mitra. Dari total tersebut, beberapa distributor sangat membutuhkan pendanaan tambahan dari lembaga keuangan untuk menjalankan kewajiban sebagai penyalur pupuk kepada petani.
Dukungan akses permodalan diberikan karena distributor memiliki peranan penting bagi Pupuk Kaltim dalam menjalankan tugas penyaluran pupuk hingga ke petani. Hal ini ditujukan agar tidak terjadi kelangkaan pasokan, dan produk Pupuk Kaltim bisa diakses dengan mudah oleh petani di seluruh wilayah pemasaran.
"Melalui dukungan pembiayaan yang diberikan, penyaluran pupuk yang tepat sasaran mampu tercapai dengan baik, sehingga produktivitas pertanian dan profitabilitas petani dalam menjaga ketahanan pangan nasional turut meningkat," kata Qomaruzzaman.
Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna menyampaikan pertanian dan perkebunan menjadi salah satu sektor yang dibidik perseroan guna meningkatkan kontribusi BSI dalam hal ekonomi hijau. Adanya kesinambungan pertanian dan perkebunan yang dikelola dengan baik, kata dia, akan memberikan dampak positif untuk kemajuan ekonomi yang berkelanjutan.
Pada tahap awal, BSI yang memiliki kode emiten BRIS di Bursa Efek Indonesia menyiapkan pendanaan lebih dari Rp100 Miliar guna mendorong para distributor pupuk naik kelas.
Dari kerja sama Pupuk Kaltim bersama BSI, diharapkan akses permodalan yang diberikan mampu meningkatkan produktivitas distributor dan agen pupuk di Indonesia sehingga makin memudahkan penyaluran pupuk hingga ke petani.
"BSI telah menyiapkan skema pembiayaan berbasis syariah untuk lebih dari 300 perusahaan distributor Pupuk Kaltim, khususnya terhadap distributor pupuk non subsidi," ungkap Anton.
Selain menjadi mitra dalam mengakses permodalan, BSI juga telah menyiapkan serangkaian strategi untuk meningkatkan rantai pasok perdagangan pupuk Indonesia. Beberapa strategi itu di antaranya pendampingan keahlian dan kompetensi petani daerah, serta literasi dan inklusi perbankan syariah untuk supplier pupuk.
"Pupuk merupakan komoditas perdagangan yang memiliki peran penting untuk sektor pertanian dan perkebunan. Hal ini menjadi salah satu fokus pembiayaan BSI, guna mendorong kemajuan pertanian dan perkebunan di Indonesia," kata Anton.
Baca juga: Pupuk Kaltim dukung Ponorogo Mandiri Benih dengan produk unggulan
Baca juga: Pupuk Kaltim gagas program penggunaan bahan organik tanah bagi petani
Baca juga: Pupuk Indonesia perkuat inovasi untuk tingkatkan daya saing perusahaan
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022