Jakarta (ANTARA) - PT Waskita Karya (Persero) Tbk. sebagai BUMN konstruksi menargetkan pendapatan usaha sekitar Rp20 triliun pada semester II tahun 2022.

"Dari sisi kinerja tentunya kita menargetkan secara Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) untuk memperoleh pendapatan usaha di level sekitar Rp20 triliun dari kondisi pada semester I tahun ini," ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita Wiwi Suprihatno dalam diskusi daring di Jakarta, Selasa.

Wiwi mengatakan, hal tersebut akan berdampak pada bottom line perseroan secara laba untuk bisa lebih meminimalisasi dari kerugian yang ada di Waskita saat ini dibandingkan pada tahun 2021.

"Di sisi lain efisiensi pada berbagai biaya yang kami keluarkan terus kami lakukan," katanya.

Selain itu juga perbaikan manajemen risiko yang ada di seluruh proyek maupun corporate office menjadi perhatian dari manajemen, untuk bisa menjadikan Waskita semakin sehat dan memberikan bisnis yang berkelanjutan ke depannya.

Sebelumnya, pendapatan usaha Waskita pada semester I tahun 2022 turut naik mencapai Rp6,09 triliun atau tumbuh 29,29 persen secara tahunan (year on year atau yoy) dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp4,71 triliun.

Pertumbuhan tersebut didukung dengan adanya perbaikan dari beberapa segmen pendapatan seperti konstruksi, jalan tol dan properti.

Selain itu, penyerapan dana Penyertaan Modal Negara yang lebih besar turut mendukung pertumbuhan pendapatan usaha perseroan

Pada semester II tahun 2022, perseroan akan terus fokus pada bisnis operasional, terutama melalui penyerapan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) yang lebih besar untuk mendukung penyelesaian proyek- proyek eksisting perseroan.

Baca juga: Waskita: Proyek IKN bisa berdampak positif pada pendapatan usaha
Baca juga: Waskita Karya akan "right issue" saham senilai Rp3,9 triliun
Baca juga: Naik 28,95 persen, Waskita cetak laba Rp294 miliar di semester I

Pewarta: Suharsana Aji Sasra J C
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022