Rupiah ditutup melemah 6 poin atau 0,04 persen ke posisi Rp14.984 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.978 per dolar AS.
"Pasar mata uang cenderung datar hari ini. Pasar cenderung wait and see menjelang pertemuan FOMC yang hampir dapat dipastikan akan menaikkan suku bunga sebesar 75bps," kata analis DCFX Futures Lukman Leong saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Pelaku pasar memprediksi bank sentral AS The Federal Reserve akan tetap agresif ketika menaikkan suku bunga acuannya pada pertemuan pekan ini.
The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga 75 basis poin dengan beberapa peluang kenaikan 100 basis poin.
"Yang dinantikan adalah speech dari Gubernur The Fed Jerome Powell yang juga diperkirakan akan kembali memberikan nada hawkish dan melanjutkan kebijakan yang agresif," ujar Lukman.
Dari domestik, lanjut Lukman, Bank Indonesia (BI) juga diperkirakan akan menaikkan suku bunga secara "simbolik" sebesar 25 basis poin (bps) untuk meredakan tekanan pada rupiah.
"Ekspektasi kenaikan inflasi dan suku bunga tercermin dari rencana pemerintah yang akan segera meluncurkan Obligasi Negara Ritel (ORI), dengan kupon ORI022 di atas 6 persen untuk menarik investor," kata Lukman.
Pada Agustus lalu, Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan alias BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin (bps) dari 3,5 persen menjadi 3,75 persen.
Suku bunga deposit facility juga dinaikkan sebesar 25 bps menjadi tiga persen dan suku bunga lending facility turut ditingkatkan sebesar 25 bps menjadi 4,5 persen.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.983 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.966 per dolar AS hingga Rp14.990 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa menguat ke posisi Rp14.975 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.980 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah melemah, dibayangi pengetatan moneter agresif bank sentral AS
Baca juga: Rupiah akhir pekan melemah, pasar pantau pertemuan bank sentral AS
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022