"Total kamar penginapan di Lombok Tengah yang telah disiapkan itu sebanyak 5.058 kamar," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah, H Lendek Jayadi di Praya, Selasa.
Ia mengatakan, kesiapan akomodasi penginapan maupun transportasi bagi penonton WSBK itu dipastikan lebih baik, karena belajar dari pengalaman pada saat ajang MotoGP 2022 dan WSBK 2021. Sehingga pihaknya dan penyelenggara terus melakukan pembenahan untuk meningkatkan pelayanan kepada wisatawan atau penonton.
"Semoga ajang WSBK ini berjalan aman dan lancar," katanya.
Baca juga: Gubernur NTB minta MGPA turunkan harga tiket WSBK Mandalika
Ia juga mengimbau kepada pelaku wisata untuk melakukan promosi, agar tingkat keterisian penginapan hotel dan homestay di Lombok Tengah bisa penuh. Sedangkan untuk kekurangan akomodasi kamar, menurut dia, itu merupakan tanggung jawab daerah lainnya atau pemerintah Provinsi NTB.
"Persoalan kekurangan kamar itu tugas yang lain, jangan sampai daya serap kamar di Lombok Tengah kurang," katanya.
Ia pun berharap kepada penyelenggara supaya harga tiket ajang WSBK lebih murah, sehingga animo masyarakat untuk datang menyaksikan balap motor kelas dunia tersebut bisa lebih banyak dari tahun lalu. Asumsi perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari WSBK bisa lebih meningkat dari 2021 yang mencapai Rp2,5 miliar.
"Kalau penonton lebih banyak, PAD dari pajak hiburan pada ajang WSBK itu bisa mencapai Rp5 miliar," katanya.
Untuk diketahui, Sirkuit Pertamina Mandalika kembali menjadi tuan rumah ajang WSBK 2022 setelah sebelumnya menjadi tuan rumah perhelatan serupa di 2021 dan ajang MotoGP pada awal 2022.
Baca juga: NTB siapkan gadis payung kenakan pakaian adat Sasambo untuk WSBK
Baca juga: Sambut WSBK Mandalika 2022, NTB akan gelar Lombok Sumbawa Fair
Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022
