Rest area ini akan (menempati lahan) seluas 40 hektare, yang harapan kita akan menjadi pusat konsolidasi dari kontainer yang akan masuk ke Tanjung Priok dan mengurangi dwelling time di Tanjung Priok

Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan bahwa Jalan Tol Cibitung-Cilincing memiliki salah satu keunikan tersendiri lewat pengembangan rest area menjadi transit hub.

"Salah satu yang unik dari Tol Cibitung-Cilincing adalah keberadaan transit hub, yang merupakan modifikasi pengembangan dari rest area bagi logistik," kata Danang di pintu gerbang tol Gabus, Bekasi, Jawa Barat, Selasa.

Hal itu sejalan dengan fungsi Tol Cibitung-Cilincing, yang merupakan bagian dari Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2, sebagai penghubung kawasan industri antara sisi barat dan timur Jabodetabek.

Danang bahkan menyebut bahwa keberadaan transit hub itu menjadikan ruas Tol Cibitung-Cilincing begitu penting dari keseluruhan JORR 2.

"Rest area ini akan (menempati lahan) seluas 40 hektare, yang harapan kita akan menjadi pusat konsolidasi dari kontainer yang akan masuk ke Tanjung Priok dan mengurangi dwelling time di Tanjung Priok," ujarnya.

Ruas Tol Cibitung-Cilincing diyakini memiliki peranan penting dalam mengakomodasi kawasan-kawasan industri yang berada di kawasan Jabodetabek bagian barat dengan sisi timur yang diketahui menampung hampir 60-70 persen kawasan industri.

Danang menjelaskan bahwa setelah menghubungkan Cibitung dan Cilincing, selanjutnya pemerintah berharap bisa mengkoneksikan kawasan-kawasan industri secara langsung dengan Terminal New Tanjung Priok.

"Ruas ini totalnya 34,8 kilometer. 2,65 kilometer sudah beroperasi dan sekarang yang diresmikan Bapak Presiden adalah Seksi II dan III sepanjang 24,75 kilometer," katanya.

Tol Cibitung-Cilincing bersamaan dengan Jalan Tol Serpong-Balaraja yang menandai dimulainya JORR 3 pada Selasa diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Presiden menegaskan bahwa kehadiran Tol Cibitung-Cilincing dapat mempercepat mobilitas barang.

"Utamanya barang-barang yang berasal dari kawasan-kawasan industri di Bekasi bagian utara dan juga dari kawasan-kawasan logistik yang ada di Karawang, di Bekasi sehingga sangat cepat dengan Jalan Tol Cibitung-Cilincing ini diantarkan kepada pelabuhan yang ada di Jakarta wilayah Utara," kata Presiden.

Jalan Tol Cibitung-Cilincing mulai dibangun sejak 2017 yang menghubungkan Tol Jakarta-Cikampek di Cibitung dengan JORR 1 di Cilincing.

Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional demi memperlancar akses dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju kawasan industri di timur Jakarta dan sebaliknya, Tol Cibitung Cilincing sepanjang 34,7 km terdiri dari empat seksi yakni Seksi 1 Cibitung-Telaga Asih (3,03 km), Seksi 2 Telaga Asih-Gabus (10,1 km), Seksi 3 Gabus-Tarumajaya (14,35 km) dan Seksi 4 Tarumajaya-Cilincing (7,66 km).

Seksi 1 telah beroperasi pada 31 Juli 2021 yang lalu. Seksi 2 dan seksi 3 akan segera dioperasikan pasca-peresmian ini, sedangkan seksi 4 masih dalam tahap penyelesaian, dan ditargetkan selesai dan beroperasi pada Desember 2022.

Pembangunan jalan tol dikerjakan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT. Cibitung Tanjung Priok Port Tollways dengan total nilai investasi sekitar Rp 12,91 triliun dan biaya konstruksi Rp7,48 triliun.

Baca juga: Presiden Jokowi resmikan Tol Cibitung-Cilincing dan Serpong-Balaraja

Baca juga: Presiden Jokowi harap tol baru percepat akses industri ke pelabuhan

Baca juga: Teknologi "pile slab" buat Tol Cibitung-Cilincing tampak "melayang"

Baca juga: Usai Cibitung-Cilincing, Waskita siapkan divestasi ruas tol lainnya

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022