Tangerang Selatan (ANTARA) - Mantan Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengenang sosok almarhum Ketua Dewan Pers dan Guru Besar UIN Jakarta Prof. Azyumardi Azra sebagai cendekiawan sejati.
"Yang pasti semua orang mengatakan dan juga bagi saya bahwa beliau itu adalah cendekiawan sejati. Jadi, akademisi tulen yang memang sama sekali tidak pernah tergoda dengan jabatan-jabatan di birokrasi atau di organisasi politik atau di wilayah wilayah politik praktis," ucap Lukman usai melayat di rumah duka di Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Senin.
Ia mengatakan Azyumardi semasa hidupnya juga konsisten dan sangat "istiqomah" untuk tetap menekuni dunia akademik.
"Itu terbukti dari kiprah beliau sampai sepanjang hayatnya dan sampai ajal menjumpai beliau," ujar Lukman.
Selain itu, ia juga menyebut almarhum sebagai seorang sufi, dalam artian sudah tidak lagi "silau" dengan materi.
Baca juga: Catatan takziah untuk Profesor Azyumardi Azra
Baca juga: Malam ini jenazah Azyumardi Azra dipulangkan ke Indonesia
"Padahal kesempatan itu sangat banyak. Beliau adalah orang yang sudah selesai dengan dirinya, menurut saya. Jadi, karena sudah selesai dengan dirinya, selalu orientasinya itu keluar kepada orang banyak sehingga beliau sama sekali tidak silau. Tidak terpukau dengan materi, padahal kesempatan itu ada dengan jabatan jabatan dengan harta," tuturnya.
Almarhum, kata dia, tetap berorientasi tentang keindonesiaan di mana agama itu betul-betul bisa berkontribusi secara positif bagi bangsa Indonesia dan bagi dunia.
"Jadi, beliau selalu berpikir dalam satu kesatuan tentang keindonesiaan dan tentang dunia. Oleh karenanya, agama betul-betul beliau arahkan dan di banyak kesempatan beliau selalu berbicara tentang kemanusiaan dan keadilan karena itu lah yang bisa membuktikan bahwa agama betul-betul bisa bermakna bagi kehidupan orang banyak," ucap Lukman.
Selain itu, ia menganggap almarhum juga sangat fokus dalam membangun perguruan tinggi keagamaan Islam.
Baca juga: Wapres Ma'ruf kenang Azyumardi Azra sebagai akademisi berkaliber dunia
"Ketika saya menjabat beliau orang yang sangat 'concern' dalam membangun perguruan tinggi keagamaan Islam negeri ada sekolah tinggi agama Islam negeri ada IAIN, ada UIN. Beliau lah orang yang paling berjasa dalam proses transformasi dari IAIN ke UIN yang lalu jumlah UIN sekarang banyak di berbagai daerah," ujarnya.
Azyumardi mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Serdang, Selangor, Malaysia pada Minggu pukul 12.30 waktu setempat.
Mantan Rektor UIN Jakarta itu berpulang setelah sempat dirawat sejak Jumat (16/9) akibat gangguan kesehatan yang dialaminya saat melakukan kunjungan kerja ke Malaysia.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022