Jakarta (ANTARA) -
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat Indonesia mengalami sebanyak 45 bencana hidrometeorologi selama sepekan, 12-18 September 2022.
Baca juga: BNPB minta waspada dampak kejadian cuaca ekstrem di sejumlah provinsi
Abdul mengatakan bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, cuaca ekstrem, dan tanah longsor, serta hidrometeorologi kering yakni kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi bersamaan dalam satu pekan.
"Kurang dari sepertiga bencana adalah hidrometeorologi kering, dengan sisanya adalah hidrometeorologi basah," ujar Abdul.
Baca juga: BNPB apresiasi SATREPS-BRICC beri landasan pikir baru kesiapsiagaan
Secara distribusi spasial, pada pekan tersebut hanya Kalimantan Utara yang tidak melaporkan adanya banjir.
Namun pada 12-18 September, seluruh Provinsi di Kalimantan melaporkan adanya banjir, termasuk pada Kalimantan Utara yang melaporkan banjir di wilayah Nunukan pada 12 September.
Baca juga: BNPB: Lima tahun terakhir bencana hidrometeorologi mendominasi
Abdul mengatakan bahwa hal itu menjadi perhatian BNPB lantaran dalam dua bulan berturut-turut Indonesia mengalami kejadian bencana hidrometeorologi basah dan kering.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022