Jakarta (ANTARA) - China akan mengambil sejumlah langkah untuk menggenjot investasi asing, dengan industri manufaktur sebagai prioritas, kata badan perencana ekonomi tertinggi negara itu pada Senin (19/9).
China akan memfasilitasi pertukaran personel bisnis perusahaan-perusahaan asing dengan tetap menerapkan pencegahan epidemi secara ketat, sebagai bagian dari upaya untuk mengatasi berbagai masalah mereka yang luar biasa, kata Meng Wei, juru bicara Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional (National Development and Reform Commission), dalam sebuah konferensi pers.
Keselarasan antara perdagangan luar negeri dan perusahaan asing serta mitra hulu dan hilir mereka juga akan diperkuat, kata Meng.
China mempercepat revisi katalog industri yang mendorong investasi asing, dengan fokus menyalurkan lebih banyak investasi ke sejumlah sektor seperti manufaktur mutakhir, teknologi canggih dan layanan modern, serta wilayah tengah, barat, dan timur laut negara itu, ujar Meng.
Negara tersebut juga akan menyelenggarakan berbagai aktivitas promosi bagi investasi industri serta kerja sama untuk mendirikan platform pertukaran bagi perusahaan multinasional dan lokal.
Meskipun beberapa faktor yang disebabkan oleh lingkungan eksternal yang kompleks merusak kepercayaan investor asing, "pemanfaatan investasi asing China menunjukkan ekspansi yang cepat tahun ini," kata Meng.
Investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) ke China Daratan, dalam penggunaan aktual, meningkat 16,4 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 892,74 miliar yuan (1 yuan = Rp2.128) dalam delapan bulan pertama tahun ini, ungkap data dari Kementerian Perdagangan China pada Senin. Dalam dolar AS, arus masuk tersebut naik 20,2 persen (yoy) menjadi 138,41 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.939).
Pewarta: Xinhua
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022