Jakarta (ANTARA) - Pulau Tidung terdiri dari Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil. Pulau ini berada di wilayah Kelurahan Pulau Tidung, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Jakarta.

Pulau ini memiliki objek wisata bahari seperti menyelam dan penelitian terumbu karang serta Jembatan Cinta yang menghubungkan Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil.

Warga setempat dan wisatawan biasa memanfaatkan Jembatan Cinta sebagai sarana penghubung ini untuk sekadar berjalan kaki, bersepeda atau bersepeda motor berkeliling pulau-pulau tanpa melewati jalur laut.​​​​​​

Tak hanya itu, jembatan yang memiliki panjang mencapai 800 meter ini merupakan ikon wisata yang menarik bagi sepasang kekasih yang merajut asa hingga tali perkawinan. Karena, konon katanya, pasangan yang menyeberangi Jembatan Cinta akan mendapatkan cinta abadi.

Cerita masa lalu tentang cinta abadi ini dipercaya oleh sebagian besar penduduk setempat hingga kini. Cerita itu mengisahkan tentang percintaan seorang pria dan wanita misterius yang akhirnya menikah di Pulau Tidung. Sepasang kekasih tersebut dulu menjadikan 'Jembatan Cinta' di Pulau Tidung yang terbuat dari kayu sebagai tempat memadu kasih.

Dalam sebuah prasasti yang didirikan tidak jauh dari jalan akses utama di Pulau Tidung, tertulis kalimat empat larik sebagai berikut: "Menurut cerita pada suatu ketika, di Pulau Tidung, seorang pria dan seorang wanita bertemu, namun identitas mereka masih menjadi misteri. Mereka jatuh cinta dan menjadikan jembatan kayu yang menghubungkan Pulau Tidung Besar dan Tidung Kecil sebagai tempat mereka bercinta."

Kalimat berikutnya: "Mereka menyambut matahari terbit, bergandengan tangan dan menyeberangi jembatan dari awal hingga akhir. Akhirnya, mereka menikah dan hidup bahagia selamanya. Jembatan yang menyaksikan cinta sejati mereka disebut jembatan cinta."

Dipercaya masyarakat

Lurah Pulau Tidung, Hafsah, mengamini apa yang tertulis dalam prasasti tersebut merupakan cerita yang banyak dipercayai oleh masyarakat adat Pulau Tidung. Hafsah juga adalah salah satunya.

Dia telah mendengar cerita yang tertulis dalam prasasti tersebut dari kakek-neneknya puluhan tahun silam. "Jelas bahwa ketika kakek-nenek kami pergi ke sana, mereka selalu ditemani oleh istri mereka," ujar Hafsah saat dikonfirmasi, Minggu (18/9).

Kini, objek wisata Jembatan Cinta itu dalam tahap renovasi. Namun, belum diketahui berapa banyak jalinan cinta pasangan yang mempercayai cerita rakyat ini, kemudian terputus sejak adanya perbaikan jembatan tersebut. Renovasi Jembatan Cinta yang menjadi Ikon Pulau Tidung ditargetkan selesai pada November tahun ini.

Perbaikan Jembatan Cinta masuk dalam Kegiatan Strategis Daerah Kabupaten Kepulauan Seribu karena Jembatan Cinta adalah ikon Kabupaten Kepulauan Seribu. Jembatan Cinta adalah objek wisata yang ditunggu-tunggu untuk dinikmati wisatawan.

Jembatan Cinta yang panjangnya 800 meter kini mengalami renovasi sekitar 200 meter bagiannya. Perbaikan dilakukan terhadap bagian-bagian jembatan yang rusak, penambahan kanopi, serta perubahan desain agar lebih indah dipandang mata. Perbaikan jembatan juga melibatkan warga dari RT dan RW di Kelurahan Pulau Tidung.

Selama proses renovasi, wisatawan maupun warga setempat belum bisa mengakses Jembatan Cinta yang menghubungkan Pulau Tidung Besar ke Pulau Tidung Kecil.

Namun, masih ada cara lain untuk menuju Tidung Besar maupun Tidung Kecil seperti menggunakan kayak, sampan, maupun kapal melewati perairan dangkal. Banyak jalan menuju Roma. Artinya, dulu sebelum ada Jembatan Cinta warga tetap bisa ke Pulau Tidung Kecil dan Pulau Tidung Besar dengan naik sampan atau kapal.

Ekonomi kemaritiman

Selaras dengan luas wilayah lautnya, ekonomi kemaritiman merupakan kekuatan utama Kepulauan Seribu. Dari total luas wilayah 4.745 kilometer persegi, hanya 8,76 kilometer persegi yang berupa daratan.

Untuk itu, di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu berdiri satu-satunya Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Jakarta yang membidangi sektor kemaritiman, yakni SMKN 61 Jakarta.

Sekolah yang mayoritas didominasi siswa dari Kepulauan Seribu, kini juga mulai banyak diminati pelajar dari daratan Jakarta yang tertarik menekuni jurusan yang tidak ada di sekolah lain. Misalnya nautika kapal penangkap ikan, teknika kapal niaga, serta agribisnis perikanan air laut dan payau.

Pihak sekolah pun menyediakan asrama yang jumlahnya sekitar 50 kamar. Para siswa bisa pulang ke darat sebulan dua kali. Keberadaan SMK Negeri 61 Jakarta di Pulau Tidung menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi dari sektor kemaritiman di wilayah Kepulauan Seribu.

Pada saat rangkaian acara Jakarta Maritim Festival 2022 menyambangi Pulau Tidung, panitia mengajak 25 orang siswa-siswi SMK Negeri 61 Jakarta untuk ikut berpartisipasi dalam menjaga ekosistem laut pesisir Jakarta dan Kepulauan Seribu.

Mereka ikut membudidayakan 500 bibit dari 14 jenis terumbu karang dengan panduan instruktur berpengalaman dari Yayasan Pondok Karang di pantai dekat dermaga Pulau Tidung. Setelah membudidayakan terumbu karang, para peserta "Jakarta Maritim Fest 2022" juga menanam 3.000 anakan mangrove di Pulau Tidung.

Ketua Panitia Jakarta Maritim Fest 2022, Noval Abuzarr, mengemukakan bahwa tujuan pelibatan siswa-siswi SMK Negeri 61 Jakarta adalah karena mereka pelajar yang berkecimpung di bidang kelautan di Jakarta. Dengan pelibatan tersebut, diharapkan dapat menjaga semangat mereka untuk terus menjaga lingkungan laut di sekitarnya tetap lestari.

Salah seorang siswi SMK Negeri 61 Jakarta yang turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, Aura menilai kegiatan seperti itu memiliki banyak manfaat. Pertama, terumbu karang dan mangrove bisa mencegah terjadinya abrasi di pesisir pantai. Kedua, keberadaan terumbu karang menjadi faktor penting dalam intensitas jumlah ikan yang mendiami wilayah perairan Kepulauan Seribu.

Pulau Tidung di utara Jakarta tidak hanya memiliki objek wisata bahari yang menarik, tetapi juga mempunyai potensi generasi pelestari lingkungan laut yang baik dengan berdirinya SMKN yang fokus kepada kemaritiman.

Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2022