Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 77 pemuda Jakarta mengikuti pengenalan budidaya terumbu karang dalam rangkaian "Jakarta Maritim Fest 2022" di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, pada Minggu.
Budidaya terumbu karang yang diperkenalkan menggunakan metode rak pipa air (paralon).
Sebanyak 77 pemuda itu dari SMK Negeri 61 Jakarta, Sekolah Pantai Indonesia, Yayasan Pewaris Negeri, Yayasan Nuansa Jakarta dan Komunitas Jakarta Maju Bersama.
Mereka membudidayakan 500 bibit dari 14 jenis terumbu karang dengan panduan instruktur berpengalaman dari Yayasan Pondok Karang di pantai dekat dermaga Pulau Tidung.
Ketua Yayasan Pondok Karang Mahmudin mengatakan, terumbu karang (coral) adalah hewan yang memiliki peran penting bagi biota laut, khususnya ikan, di sekitar habitatnya.
"Jadi 'coral' ini adalah hewan, hewannya itu enggak kelihatan karena ada di dalam pori-pori dalam skala mikro yang kecil sekali dan makanannya cuma plankton," katanya.
Mahmudin menambahkan, hanya tiga persen ikan yang tidak bersarang di terumbu karang. Karena itu hewan itu berdaya dukung bagi kelangsungan hidup masyarakat di negara maritim Indonesia.
"Menjaga terumbu karang bukan hanya kewajiban, tapi juga kebutuhan," kata Mahmudin.
Baca juga: Jakarta Maritim Fest hadir di pesisir Jakarta dan Kepulauan Seribu
Mahmudin dan anggota Yayasan Pondok Karang saat itu sudah memilah indukan terumbu karang yang sehat dalam satu wadah ember yang berisi air untuk dibudidayakan pada rangkaian kegiatan "Jakarta Maritim Fest 2022" di Pulau Tidung.
Satu persatu peserta dari komunitas diajari cara memetik bibit atau stek indukan terumbu karang tersebut agar nantinya bisa menghasilkan peranakan yang sehat.
Yang terpenting dalam keberhasilan membudidayakan terumbu karang adalah ketelitian dan kehati-hatian agar tidak mengotori bibit terumbu karang. Misalnya, tangan tidak boleh kotor saat memegang bibit karena kotoran bisa menghambat pertumbuhan terumbu karang tersebut.
Baca juga: BI sosialisasikan uang rupiah baru ke nelayan Muara Angke
Setelah dipetik, terumbu karang direkatkan pada sejumlah rak paralon yang disiapkan sebagai media tanam. Untuk perekat dengan pipa, kata Mahmudin, hanya semen bangunan yang biasa saja namun ada campuran garamnya.
"Kenapa garam? Karena setelah diteliti garam dapur itu dapat mengangkat zat kimia dari semen itu sendiri. Di samping untuk mempercepat pengerasan semen di laut," kata Mahmudin.
Pertumbuhan karang bisa jauh lebih cepat kalau dibudidayakan daripada pertumbuhan secara alami. Bahkan bisa mencapai 10 kali lebih cepat kalau budidaya dilakukan di perairan yang masih jernih.
Mahmudin berterima kasih kepada penyelenggara rangkaian "Jakarta Maritim Fest 2022" karena mengadakan kegiatan konservasi alam bertajuk "Jaga Laut Kita" di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, dengan target pemberdayaan generasi muda dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Tak hanya itu, setelah membudidayakan bibit terumbu karang, para peserta "Jakarta Maritim Fest 2022" juga melanjutkan kegiatan mereka dengan menanam 3.000 anakan mangrove di Pulau Tidung.
Baca juga: Jakarta Maritim Fest kampanyekan "Teluk Jakarta Untuk Semua"
Ketua Panitia "Jakarta Maritim Fest 2022",
Noval Abuzarr mengatakan, kegiatan konservasi alam melalui budidaya terumbu karang dan penanaman mangrove kali ini bertujuan memperkenalkan kembali potensi kemaritiman di pesisir Jakarta kepada generasi muda.
"Ini bagian dari memperkenalkan sejak awal dan menjaga, memupuk semangat mereka untuk peduli sama lingkungan," kata Noval.
Harapannya, kata dia, lingkungan makin lestari, makin terjaga dan Jakarta bisa menjadi salah satu pusat konservasi alam di Indonesia.
Koordinator CSR Jakpro Group, Hifdzi Mujtahid menuturkan, kegiatan ini menjadi momentum untuk belajar cara menjaga laut Jakarta supaya tetap lestari.
“Kita sama-sama belajar bagaimana menanam bibit mangrove, bagaimana cara menjaga ekosistem pantai, untuk menjaga kelestarian darat dan laut Jakarta," tutur Hifdzi.
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022