Ia menjelaskan, obesitas bisa timbul karena kandungan karbohidrat yang ada dalam makanan instan cukup tinggi.
Selain karbohidrat, kandungan garam yang cukup tinggi juga bisa menyebabkan hipertensi atau darah tinggi jika dikonsumsi secara berlebihan.
Dampak lain dari obesitas akibat kelebihan konsumsi makanan instan adalah munculnya penyakit kanker. Namun ia menjelaskan penyakit tersebut tidak terjadi secara langsung.
"Kita tahu obesitas adalah salah satu faktor risiko untuk terjadinya kanker, termasuk juga kanker usus besar dan kanker payudara. Itu adalah kanker yang terkait dengan kegemukan," jelas Ari.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini juga meluruskan MSG atau penyedap makanan bukan menjadi faktor pemicu kanker. Karena MSG yang dipakai pada makanan instan di Indonesia sudah berizin resmi.
"Jadi mitos ya kalau MSG ini bisa menyebabkan kanker," tegasnya.
Ia pun memberi saran untuk konsumsi makanan rendah lemak dan banyak mengandung serat serta buah-buahan untuk mencegah risiko kanker sejak dini.
"Kita juga harus rajin aktivitas olahraga, harus banyak minum dan istirahat yang cukup," ucap Ari.
Sebelumnya sempat viral di media sosial seorang perempuan yang menderita tumor jinak disebutkan karena terlalu sering mengonsumsi makanan instan.
Baca juga: Dokter: Perlu penelitian tentang MSG cegah terjadinya obesitas
Baca juga: Ahli nutrisi sebut konsumsi protein tinggi dapat atasi obesitas
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2022