Yogyakarta (ANTARA) - Musyawarah Agung Senapati Nusantara (MAS), organisasi induk pecinta keris Indonesia, yang digelar di Yogyakarta pada 16-18 September 2022 mengusulkan pada tanggal 25 November sebagai Hari Keris Nasional guna mendukung pengembangan dunia perkerisan nasional.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Senapati Nusantara, Nurjianto di Yogyakarta, Sabtu, mengatakan puncak acara MAS 2022, akan membedah strategi untuk memberi pemahaman pada pemerintah terutama Kemendikbudristek untuk segera menetapkan 25 November sebagai Hari Keris Nasional.
"Tidak perlu bahas yang rumit-rumit, jika dijadikan hari nasional dan diwajibkan semua ASN, Polri dan TNI untuk pakai keris sehari saja dalam setahun, berarti akan ada lima juta keris yang terjual," katanya dalam jumpa pers pembukaan MAS 2020 di Yogyakarta.
Baca juga: Hasto: Lestarikan keris sebagai identitas bangsa Indonesia
Menurut dia, dipilihnya 25 November sebagai Hari Keris Nasional tersebut, karena merupakan hari disahkannya keris sebagai warisan tak benda oleh UNESCO.
Dia berharap pemerintah memfasilitasi perajin keris untuk pengiriman keris lokal dan luar negeri, karena sifatnya komoditas, seni kriya, yang harus bisa dipasarkan kemanapun, termasuk ke luar negeri.
"Selama ini teman-teman yang berdagang keris tua, artefak keluar negeri bisa diganti dengan keris karya-karya empu masa kini. Dengan itu, artefak akan tetap di Indonesia, tapi produksi seni kriya akan bisa keluar," katanya.
Dia mengatakan Senapati Nusantara, organisasi perkerisan nasional yang pertama mengawali penyusunan naskah akademik Hari Keris. Selain itu, juga organisasi yang mengawal Bupati Sumenep untuk menetapkan Kabupaten Sumenep sebagai Kota Keris.
Oleh karena itu, kata dia, Senapati Nusantara mengajak Pemerintah Kabupaten Sumenep menyusun peraturan daerah (Perda) agar menjadi proyek percontohan dan sebagai acuan bagi daerah lain.
"Kalau ini berhasil, ini awal langkah dan pertama kali di Indonesia, sebuah perkumpulan kebudayaan bekerja sama dengan pemda untuk penetapan Perda Kota Keris. Satu-satunya yang mengawali," katanya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Harian Senapati Nusantara, Hidayat mengatakan Musyawarah Agung 2022 dengan slogan 'Keris Nusantara untuk Indonesia Bangkit' yang disertai pameran dan bursa keris pada 16-18 September di Yogyakarta diikuti 73 paguyuban pecinta keris dari berbagai daerah.
Baca juga: Keris harus dihargai sebagai pusaka budaya
Baca juga: Fadli Zon terpilih jadi Ketua Umum Perkerisan Indonesia
Dia mengatakan para pelaku bursa keris datang dari seluruh penjuru Nusantara, seperti Jawa Timur dan Madura, Bali dan Lombok, Sulawesi, Sumatera, Jakarta, Jabar, Solo, Yogyakarta Semarang, dan daerah-daerah yang belum bergabung dalam anggota Senapati Nusantara.
Dia mengatakan antusiasme para pelaku budaya dan spiritual keris serta para pelaku bursa keris juga sama dengan antusiasme para kolektor dan masyarakat umum peminat keris. Sebuah stan bursa keris melaporkan penjualan senilai Rp90 juta, bahkan ada yang Rp150 juta.
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022