Wisatawan yang mengisi liburan akhir pekan di pesisir selatan Lebak diimbau tidak berenang guna mencegah kecelakaan laut menyusul cuaca Samudra Hindia memburuk.
"Kita minta wisatawan agar tidak melakukan kegiatan di sekitar pantai, termasuk berenang untuk keselamatan mereka," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Lebak Agus Reza Faisal di Lebak, Sabtu.
BPBD Lebak memberi peringatan dan imbauan terhadap wisatawan agar tidak timbul korban jiwa.
Selama ini, kecelakaan laut di pesisir selatan Lebak tercatat sebanyak tiga wisatawan dilaporkan meninggal akibat terseret gelombang tinggi.
Baca juga: Wisatawan yang terseret ombak Pantai Cibobos ditemukan meninggal dunia
Baca juga: Basarnas Banten temukan dua wisatawan tewas akibat terseret ombak
Baca juga: Wisatawan yang terseret ombak Pantai Cibobos ditemukan meninggal dunia
Baca juga: Basarnas Banten temukan dua wisatawan tewas akibat terseret ombak
Oleh karena itu, BPBD Lebak menyampaikan peringatan imbauan para wisatawan yang mengisi liburan akhir pekan di pesisir selatan Lebak agar mematuhi petugas di lapangan.
Saat ini, cuaca pesisir selatan Lebak yang berhadapan dengan Samudra Hindia kurang bersahabat dan membahayakan.
Berdasarkan data BMKG bahwa gelombang tinggi hingga 4-6 meter terjadi 16-18- September 2022 di perairan selatan Banten disertai tiupan angin kencang hingga 25 knot.
"Kami berharap semua wisatawan dapat mematuhi peringatan imbauan itu, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa," katanya menjelaskan.
Menurut dia, cuaca buruk tersebut di pesisir selatan Lebak mulai Pantai Binuangeun, Pantai Bagedur, Pantai Suka Maju, Pantai Tanjung Panto, Pantai Panggarangan, Pantai Bayah, Pantai Pulomanuk dan Pantai Bayah.
Saat ini, deburan ombak cukup besar disertai angin kencang.*
Baca juga: Basarnas Banten menemukan jasad seorang santri di Pantai Karangseke
Baca juga: Basarnas Banten akhirnya temukan pelajar terseret ombak
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022