Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Senapati Nusantara Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa Indonesia merupakan bangsa yang besar dan memiliki sejarah penguasaan ilmu pengetahuan serta teknologi (iptek) yang tinggi, bahkan ikut berkontribusi dalam peradaban dunia.
Menurut Hasto, jejak bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar sekaligus penguasa iptek dibuktikan melalui keberadaan Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, dan ilmu pembuatan logam sejak abad ketujuh.
"Ilmu logam dan pematung kita, kalau kita lihat di abad ketujuh, kedelapan, kesembilan, kesepuluh, sampai keempat belas, itu menunjukkan kita sebagai bangsa yang memadukan berbagai unsur logam menjadi unsur seni yang sangat luar biasa dan begitu indah," ujar Hasto sebagaimana dikutip dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu..
Baca juga: Hasto: Menangkan hati rakyat jadi kunci kemenangan 2024
Hal tersebut ia sampaikan saat membuka Kongres Kedua Senapati Nusantara, organisasi induk pecinta keris terbesar di Indonesia, di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu.
Lebih lanjut, Hasto menyampaikan bahwa di Candi Borobudur terdapat relief yang menunjukkan alat musik dan senjata khas Nusantara. Lalu, ia juga menyampaikan riset dari peneliti Rahmi Nur Fitria Utami dan kawan-kawan yang menemukan 226 jenis alat musik dalam relief di Candi Borobudur.
Singkatnya, kata Hasto, dalam riset itu peneliti menemukan 226 jenis alat musik tersebut tersebar ke 40 negara.
"Yang lebih mengejutkan, 40 negara itu berada di jalur pelaut Nusantara dengan letak di arah barat mata angin. Bayangkan, kalau 226 alat musik itu bermain bersama-sama, ini jadi orkestrasi luar biasa," ucap Hasto.
Meskipun demikian, Hasto menyampaikan bahwa penjajahan Belanda selama sekitar 350 tahun di Tanah Air ini membuat rakyat Nusantara terpukul sehingga bangsa Indonesia kehilangan kepercayaan dirinya sebagai bangsa yang besar dan penguasa iptek.
"Kita kemudian menjadi bangsa terjajah, mental terjajah, bangsa yang tidak memiliki suatu percaya diri. Karena sekian ratus tahun diperlakukan sebagai inlander, sebagai bangsa bodoh, kita tidak punya kesempatan untuk mengembangkan kemampuan ilmu dan teknologi yang pada masa Kerajaan Majapahit sudah luar biasa," jelas dia.
Oleh karena itu, lanjut Hasto, setelah merdeka Bung Karno mencoba untuk memperbaiki masalah tersebut. Menurut dia, falsafah dasar negara Pancasila yang digali oleh Bung Karno dari bumi Nusantara diharapkan mampu mengembalikan kepercayaan diri masyarakat Indonesia.
"Pancasila suatu falsafah yang hidup di dalam dan mengakar dari sejarah Nusantara," kata dia.
Selanjutnya, dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Senapati Nusantara Nurjianto menyampaikan bahwa dalam kongres tersebut, pihaknya menampilkan 77 senjata pusaka tradisional tosan aji terbaik. Angka 77 itu, kata dia, mewakili usia kemerdekaan RI pada tahun 2022 ini.
Baca juga: Hasto tanggapi soal presiden dua periode bisa jadi cawapres
Baca juga: Hasto: Megawati tiba di Jeju sebarkan Pancasila di forum perdamaian
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022