Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau saat ini waspada terhadap kasus demam berdarah dengue (DBD) mengingat hingga Agustus 2022 jumlahnya mencapai 1.317 kasus, atau meningkat lebih 100 persen dibandingkan periode sama pada tahun lalu yang hanya 537 kasus.

"Peningkatan kasus DBD hampir di seluruh kabupaten/kota secara total mencapai 100 persen pada tahun 2022 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Zainal Arifin, melalui Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit Diskes Riau Ridwan di Pekanbaru, Sabtu.

Ia merinci peningkatan kasus DBD hampir terjadi tiap bulan tergambar dari angka laporan, Januari sampai Agustus tahun 2022, tercatat meningkat apabila dibandingkan tahun 2021.

Dalam hal ini terdapat kenaikan jumlah pasien DBD pada setiap bulan, dari Januari sampai Agustus 2022 jika dibandingkan dengan tahun 2021. Pada Januari 2022 terdapat 263 kasus, sedangkan periode yang sama di tahun 2021 hanya 65 kasus. Selanjutnya, pada Februari 2022 terdapat 184 kasus, sementara di bulan sama ada 2021 hanya 61 kasus.

Baca juga: Dinkes: Selama Januari, sudah 31 warga Pekanbaru terserang DBD

Baca juga: Saat pandemi COVID-19, DBD di Pekanbaru-Riau capai 112 kasus

"Untuk Bulan Maret, terdapat 134 kasus di Riau, sedangkan bulan yang sama tahun 2021 hanya 74 kasus. Demikian juga April 2022 terdapat 148 sedangkan tahun sebelumnya 91, kasus" sebutnya.

Kemudian, perbandingan pada Mei 2022 terdapat 103 kasus, sedangkan Mei tahun lalu 68 kasus. Selanjutnya, pada Juni tahun ini terdapat 189 kasus, sedangkan Juni tahun lalu ada 79.

Lalu, Juli tahun ini terdapat 268 kasus, sedangkan Juli tahun 2021 terdapat 57 kasus. Dan pada Agustus tahun ini terdapat 64 kasus sedangkan tahun lalu pada waktu yang sama terdapat hanya 42 kasus," ungkapnya.

Lebih lanjut, dia memperkirakan akan terjadi peningkatan kasus DBD mulai pada Oktober 2022 mendatang karena saat musim penghujan tiba. "Puncaknya pada bulan November dan Januari," ujarnya.

Walau demikian, ia mengatakan jumlah kasus DBD di Provinsi Riau pada bulan Januari sampai Agustus masih berada di bawah garis maksimal kasus DBD.

Untuk itu, ia mengingatkan masyarakat untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat, (PHBS) dan menjaga pola makan agar terhindar dari DBD, dan menerapkan beberapa langkah berikut,
memasang kelambu pada tempat tidur maupun jendela, menerapkan program 3M, yaitu menguras, menutup, serta mendaur ulang limbah berupa wadah, memperbanyak konsumsi vitamin C, memperoleh vaksin dengue setelah berkonsultasi dengan dokter.

"Apabila mengalami gejala penyakit demam berdarah seperti demam tinggi, mual, dan muncul ruam atau bintik merah dalam tubuh, segera periksa diri ke dokter atau tenaga kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat," ujarnya.*

Baca juga: Periode Januari-Juni 2020, kasus DBD Riau mencapai 2.419 kasus

Baca juga: 238 warga Pekanbaru terserang DBD hingga pertengahan Maret

Pewarta: Bayu Agustari Adha/Vera Lusiana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022