"Waktu tim Jakarta Film Week menawarkan untuk menjadi Festival Ambassador, pertama aku langsung merasa terhormat. Sebagai generasi muda untuk menjadi perwakilan festival film itu seneng banget," kata Jourdy saat konferensi pers yang diikuti secara daring pada Jumat (16/9).
Sebagai aktor, Jourdy mengatakan dirinya memiliki semangat dan keinginan yang sama dengan Jakarta Film Week untuk terus produktif berkarya meskipun harus menghadapi tantangan karena pandemi COVID-19. Karena alasan itulah, Jourdy pun tak ragu untuk terlibat sebagai Festival Ambassador.
"Ternyata kita punya spirit yang sama. (Jakarta Film Week) muncul di tengah pandemi, saya juga selama pandemi memilih untuk tidak tinggal diam dalam artian masih terus membuat karya, melakukan pekerjaan dengan protokol kesehatan. Jadi kenapa tidak untuk bekerja sama," ujar Jourdy.
Menurut Jourdy, Jakarta Film Week akan memberikan banyak benefit baginya. Pasalnya, di ajang tersebut, dia akan bertemu banyak sineas sehingga dia bisa belajar lebih banyak tentang dunia perfilman.
Tak hanya itu, Jakarta Film Week juga menjadi tempat di mana dia bisa menonton banyak film. Tak hanya film dari dalam negeri yang tayang di bioskop, tapi juga film-film dari luar negeri dengan berbagai genre.
Jourdy sendiri memaknai film tak hanya sekadar sebagai media hiburan. Menurut dia, film merupakan media di mana dia bisa banyak belajar mulai dari budaya di berbagai belahan dunia, hingga belajar mengenai kehidupan termasuk memahami diri sendiri.
Untuk itu, sebagai Festival Ambassador Jakarta Film Week, Jourdy pun ingin mengajak semua orang khususnya generasi muda untuk menonton film melalui festival karena akan ada banyak pelajaran yang bisa diambil setelahnya.
"Apalagi ini adalah film festival, pasti film maker akan menyajikan pesan, ilmu, atau suara mereka melalui karya mereka ini. Jadi aku mau mengajak semua orang yang ada di dunia ini untuk menonton film melalui festival supaya kita bisa belajar lebih banyak lagi mengenai hidup," ajak Jourdy.
"Dari hal simpel misalnya, untuk berkomunikasi dengan orang rumah kadang ada hubungan emosional yang bikin bingung harus gimana. Tapi melalui film, bisa lihat oh dia ngobrol sama ibunya begini. Itu hal kecil yang bisa aku terapkan dari film. Jadi film memang se-impactful itu buat aku pribadi," pungkasnya.
Baca juga: "Balada si Roy" jadi film pembuka Jakarta Film Week 2022
Baca juga: Jakarta Film Week 2022 hadirkan program "Producer's Lab"
Baca juga: Jakarta Film Fund 2022 umumkan tiga pemenang ide cerita
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022