Jakarta (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyiagakan sekitar 10.000 personil untuk mengamankan Sidang Komisi ke-62 United Nation Economic and Social Commission for Asia Pasicif/UNESCAP) di Jakarta, 7-12 April 2006. Kesiapan aparat pengamanan yang juga melibatkan unsur Departemen Luar Negeri dan departemen terkait lainnya, diresmikan pada Apel Kesiapan Satuan Tugas Pengamanan Sidang Komisi ke-62 UNESCAP, di Silang Monas, Jakarta, Selasa. "Ini merupakan bentuk kesiapan TNI/Polri dalam mengamankan jalannya sidang, hingga agenda internasional itu dapat berjalan dengan sukses," kata Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letnan Jenderal Endang Suwarya, saat memimpin upacara. Ia mengatakan, pengamanan itu bertujuan mengantisipasi berbagai kemungkinan termasuk gangguan dan ancaman yang diakibatkan perkembangan situasi dan kondisi keamanan nasional seperti situasi di Papua, Aceh dan Poso. Meski kondisi keamanan di daerah tersebut relatif kondusif, namun masih mengandung kerawanan yang mungkin dapat menghambat dan menggagalkan pelaksanaan sidang, kata Endang menambahkan. Tidak itu saja, tambah dia, ancaman berupa aksi teror, intimidasi dan unjukrasa yang selalu mengangkat masalah HAM, penegakan demokrasi dan isu kerusakan lingkungan, akan tetap ada. "Tidak menutup kemungkinan permasalahan-permasalahan yang kini ada, tidak menutup kemungkinan eskalasi ancaman akan sangat fluktuatif dan bergerak cepat, hingga menghambat jalannya sidang," ujar Endang. Sidang Komisi ke-62 UNESCAP diikuti 53 pejabat negara setingkat menteri.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006