Risiko tertinggi dialami oleh sektor energi dan kegiatan ekstraktif, yaitu yang berhubungan dengan aktivitas pada pengelolaan sumber daya alam, mulai dari eksplorasi, pengambilan, hingga proses pengolahan di kawasan itu, demikian menurut lembaga tersebut.
"Bahaya yang harus dihadapi termasuk kenaikan permukaan laut, kebakaran dengan tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, kekeringan, banjir dan cuaca ekstrem, serta dampak bahaya terhadap kualitas berbagai geografis dan industri," kata Moody's.
Lembaga pemeringkat itu dalam laporannya juga menyebutkan bahwa bahaya episodik seperti angin topan, kebakaran hutan, dan banjir dapat menjadi parah, terkonsentrasi, dan terkadang langsung dapat merusak profitabilitas dan arus kas, dan oleh karena itu mempengaruhi peringkat.
Di Brazil, perubahan iklim menimbulkan ancaman hilangnya panen dan produktivitas, sementara perubahan curah hujan, gelombang panas, dan kekeringan mengganggu produksi dan perdagangan biji-bijian di Argentina, menurut laporan itu.
Zona pertanian utama Argentina menghadapi kondisi terkering dalam sekitar 30 tahun, kata pakar pertanian dan cuaca.
Kondisi di Argentina itu meningkatkan kekhawatiran tentang sebuah bencana baru "kekeringan hebat" dan kemungkinan penundaan penanaman jagung di negara pengekspor biji-bijian terbesar ketiga dunia tersebut.
Para produsen pertanian Meksiko rentan terhadap peristiwa terkait cuaca yang mempengaruhi panen jagung, yang merupakan tanaman pertanian terbesar di negara itu.
Sementara tekanan air memperumit operasi pertambangan, pertanian, dan pembangkit listrik tenaga air di Chile, kata Moody's.
Laporan lembaga itu juga menyebutkan bahwa industri-industri air lainnya, seperti produsen minuman, akan menghadapi biaya yang lebih tinggi akibat meningkatnya kelangkaan air dan kekeringan.
Di Peru, banjir dan naiknya permukaan laut menimbulkan ancaman langsung terhadap sektor perikanan, peternakan, dan pertanian negara Pegunungan Andes itu, sementara sektor pertambangan menghadapi beberapa risiko dari fenomena dampak ekonomi akibat cuaca, kata Moody's.
Sumber: Reuters
Baca juga: Terinspirasi Thunberg, pemuda Amerika Latin tukar gagasan soal iklim
Baca juga: PBB sebut Amerika Latin catat pertumbuhan ekonomi rendah di 2022
Baca juga: Ironis, produsen pangan terbesar di Amerika Latin rawan pangan
Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022