Kegiatan tersebut bertujuan membiasakan diri untuk melakukan langkah yang ditempuh dalam melakukan perlindungan diri dan evakuasi pada saat terjadinya bencana gempa bumiKudus, Jateng (ANTARA) -
Para perawat yang tergabung Persatuan Persatuan Perawat Indonesia (PPNI) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menggelar simulasi siaga kebakaran dan gempa untuk mengurangi terjadinya risiko akibat bencana tersebut, Jumat.
Simulasi digelar di kantor PPNI Kudus di Kelurahan Kajeksan, Kecamatan Kota, Kudus, yang diawali dengan pemberian materi soal bencana gempa dan kebakaran.
"Kemudian dilanjutkan simulasi gempa, para perawat yang berada di dalam kantor PPNI mencari tempat yang aman seperti di bawah kolong meja atau berdiri di sisi bangunan yang kuat, seperti pojok bangunan yang memiliki kerangka," Kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus Muhammad Alfiatur Rohman di Kudus.
Setelah gempa selesai, selanjutnya mereka bisa keluar kantor menuju titik kumpul sesuai jalur evakuasi yang ditetapkan sebelumnya.
Kegiatan tersebut, kata Muhammad Alfiatur Rohman, bertujuan membiasakan diri untuk melakukan langkah yang ditempuh dalam melakukan perlindungan diri dan evakuasi pada saat terjadinya bencana gempa bumi. Setelah simulasi, masing-masing peserta yang merupakan perwakilan dari rumah sakit dan puskesmas bisa menularkan pengetahuannya kepada rekan kerjanya.
Ketua Panitia Simulasi Siaga Kebakaran dan Gempa Dewan Pengurus Daerah (DPD) PPNI Sugeng Riyadi mengungkapkan simulasi kebencanaan ini dalam rangka persiapan membentuk Badan Penanggulangan Bencana (Bapena) DPD PPNI Kudus dengan menggandeng BPBD Kudus.
Setelah mereka dibekali pengetahuan soal kebencanaan, diharapkan nantinya mereka bisa membantu penanganan bencana alam di Kabupaten Kudus membantu BPBD Kudus.
Peserta pelatihan, kata dia, ada 40 orang yang terdiri dari pengurus PPNI dan perwakilan perawat dari rumah sakit, Puskesmas di Kudus serta institusi pendidikan keperawatan.
"Nantinya, program simulasi ini akan menjadi agenda rutin untuk mengingatkan kembali soal langkah yang ditempuh dalam melakukan perlindungan diri dan evakuasi pada saat terjadinya bencana gempa maupun kebakaran," ujarnya.
Untuk itulah, kata dia, masyarakat harus terus diedukasi serta mempersiapkan diri melalui langkah-langkah mitigasi guna meminimalkan dampak ketika terjadi gempa dengan cara berlatih secara rutin melalui simulasi evakuasi bencana.
Dengan rutin digelarn simulasi gempa, diharapkan masyarakat akan teringat ketika terjadi bencana gempa bumi maupun kebakaran memiliki naluri untuk menyelamatkan diri sesuai latihan simulasi yang diikuti sebelumnya, demikian Sugeng Riyadi.
Baca juga: Simulasi tanggap bencana diperkenalkan pada siswa kelompok bermain
Baca juga: Simulasi tanggap bencana diperkenalkan pada siswa kelompok bermain
Baca juga: BPBD Kudus ingatkan masyarakat waspadai gempa dari Sesar Kendeng
Baca juga: BMKG segera pasang alat deteksi gempa di Temanggung dan Kudus
Baca juga: Hutan Pegunungan Rahtawu Kudus terbakar
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022