Dari hasil penelitian Kemenkes, sejumlah pasien terinfeksi Omicron BA.4 dan BA.5. Namun virus ini tidak berbahaya
Tanjungpinang (ANTARA) - Sekretaris Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Muhamad Darwin mengungkapkan bahwa Omicron BA.4 dan BA.5, subvarian dari COVID-19 sudah masuk ke wilayah itu.
"Dari hasil penelitian Kemenkes, sejumlah pasien terinfeksi Omicron BA.4 dan BA.5. Namun virus ini tidak berbahaya," katanya di Tanjungpinang, Jumat.
Menurut dia, pasien yang tertular Omicron BA.4 dan BA.5 lebih mudah sembuh, meski tingkat penularannya lebih cepat. Pasien yang terinfeksi virus itu pun hanya bergejala ringan seperti batuk dan flu.
"Ada juga yang tertular virus itu, namun tidak bergejala," kata Muhammad Darwin yang juga Kepala Dinas ESDM Kepri itu.
Ia mengemukakan jumlah kasus aktif COVID-19 di Kepri tinggal 76 orang, yang tersebar di Kota Batam 29 orang, Tanjungpinang 18 orang, Kabupaten Karimun 15 orang, Kabupaten Bintan 13 orang dan Kabupaten Natuna satu orang.
Sementara Kabupaten Kepulauan Anambas dan Kabupaten Lingga bertahan dalam kondisi nihil kasus aktif COVID-19.
"Jumlah kasus aktif COVID-19 di Kepri turun drastis dibanding kondisi bulan lalu," kata Muhammad Darwin.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kepri Ludi Harman mengatakan penurunan kasus aktif COVID-19 disebabkan imunitas masyarakat terbentuk secara alami maupun melalui vaksin. Pembentukan sistem kekebalan tubuh secara komunal menyebabkan masyarakat sulit terinfeksi COVID-19.
"Kalau pun tertular hanya bergejala ringan," katanya.
Meski demikian, ia mengingatkan warga untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dan mendukung program vaksinasi.
"Tidak boleh lengah, tetap harus disiplin prokes dan suntuk vaksin COVID-19 sampai dosis ketiga," demikian Ludi Harman.
Baca juga: Subvarian Omicron BA2.75.2 berpotensi perpanjang durasi pandemi
Baca juga: Menkes sebut siklus BA.4 dan BA.5 di Jawa-Bali sudah lampaui puncak
Baca juga: Pakar: Subvarian BA.4.6 telah terdeteksi di 43 negara
Baca juga: Subvarian Omicron dominasi 81 persen varian COVID-19 nasional
Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022