Kuala Lumpur (ANTARA) - Sebanyak 11 warga yang menjadi korban sindikat penipuan penawaran kerja di Kamboja kembali ke Malaysia.
Kementerian Luar Negeri (KLN) Malaysia dalam keterangan tertulis yang dikeluarkan di Putrajaya, Jumat, menyebutkan dengan kembalinya 11 warga negara mereka pada Kamis (15/9) dini hari, maka total sudah 123 orang dari 153 korban sindikat penipuan penawaran kerja di Kamboja yang diselamatkan.
Menurut keterangan tersebut, Kedutaan Besar Malaysia di Phnom Penh masih bekerja sama dengan pihak berkuasa di Kamboja berupaya mendeteksi dan menyelamatkan para korban lainnya, untuk bisa membawa mereka pulang ke Malaysia.
"Alhamdulillah, 11 lagi warga Malaysia yang merupakan korban sindikat penipuan penawaran kerja telah kembali dengan selamat dari Kamboja kemarin, sehingga total 123 orang sejauh ini dari total 153 yang dilaporkan," ujar Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah melalui akun Facebook-nya.
Pada 9 September lalu ada 24 warga yang menjadi korban sindikat penipuan kerja di Kamboja juga berhasil kembali ke Malaysia. Saifuddin menjemput langsung dan membawa mereka pulang dari Kamboja.
Pada Minggu (4/9), Saifuddin mengatakan ada 148 korban penipuan penawaran kerja di Kamboja, 22 di Laos, dua di Myanmar dan 23 di Thailand. Sebanyak 10 orang berhasil diselamatkan dari Laos, dua orang dari Myanmar, dan 10 orang dari Thailand.
Dengan adanya kejadian itu, KLN meminta warga mereka untuk waspada dengan tawaran bekerja di luar negeri, terutama untuk pekerjaan yang menawarkan gaji tinggi dan melalui platform media sosial seperti Facebook, Telegram, hingga Wechat.
Baca juga: Disnakertrans Jateng imbau masyarakat waspadai penipuan kerja Kamboja
Baca juga: 13 WNI bebas dari tuntutan bos judi Kamboja
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022