Kenaikan tersebut mengikuti kenaikan 950 basis poin pada Agustus untuk suku bunga acuan Leliq 28 hari, karena pemerintah mencoba untuk menurunkan harga-harga yang melonjak yang merugikan tabungan dan gaji Argentina serta merusak popularitas pemerintah Peronis.
Tingkat suku bunga riil yang positif juga merupakan salah satu poin yang disepakati antara Argentina dan Dana Moneter Internasional (IMF) dalam kesepakatan pinjaman baru senilai 44 miliar dolar AS yang dibutuhkan negara itu untuk memenuhi kewajiban pembayaran utang yang akan datang.
Reuters melaporkan pada awal September, mengutip sumber yang mengetahui diskusi tersebut, bahwa bank sentral Argentina berencana untuk menaikkan suku bunga menjadi 75 persen bulan ini karena tingginya tingkat inflasi.
Baca juga: Argentina naikkan suku bunga 300 basis poin karena inflasi melonjak
Baca juga: Petronas akan tangani proyek LNG di Argentina
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022