Jakarta (ANTARA) - Mantan pebalap tim Pertamina Mandalika SAG Gabriel Rodrigo memutuskan untuk mengakhiri karier profesionalnya sebagai pebalap pada usia 25 tahun.
Pebalap Argentina itu mengumumkan rencana tersebut lewat video di media sosial, Rabu.
"Halo semuanya. Saya membuat video ini untuk mengumumkan bahwa saya memutuskan untuk mengakhiri karier saya sebagai pebalap profesional," kata Rodrigo di media sosial.
"Ini adalah hal yang telah saya pikirkan beberapa waktu belakangan ini, tapi saya ingin jelaskan kepada Anda apa yang membuat saya tiba di keputusan ini."
Alasan di balik keputusannya gantung helm, menurut Rodrigo, adalah karena kecelakaan yang ia alami musim lalu sebelum ia menandatangani kontrak membalap ke Moto2 bersama tim SAG.
Baca juga: Gabriel Rodrigo gabung tim Pertamina Mandalika untuk musim 2022
Di awal musim sebagai rookie tim SAG, Rodrigo tampil kurang memuaskan menyusul persiapan yang kurang selama musim dingin, dampak dari cedera yang ia alami serta masalah yang ia temui dengan motor tunggangannya.
Rodrigo juga telah resmi berpisah pada awal bulan ini dengan SAG Team, yang kemudian menunjuk Taiga Hada sebagai penggantinya hingga akhir musim kompetisi.
"Ketika saya mengalami kecelakaan serius saat latihan di mana saya mempertaruhkan nyawa saya, dan semuanya yang terjadi kepada para pebalap lain selama periode itu membuat saya berpikir banyak apakah sepadan mengambil risiko yang terlalu besar itu.
"Saya tidak ingin lagi mempertaruhkan nyawa saya, bagi saya dan bagi mereka yang mencintai saya, untuk terus membalap. Ini yang membawa saya ke keputusan saya."
Rodrigo menjalani debut di Moto3 pada 2015 dengan bangku permanen di RBA Racing Team menggunakan mesin KTM. Ia mendapat podium perdananya pada 2018 di tahun ia finis peringkat tujuh secara umum di klasemen.
Pada tahun berikutnya, Rodrigo berlabuh di tim Kommerling Gresini Moto3 dan menjadi salah satu favorit, tapi penampilannya tahun itu diwarnai cedera.
Di musim terakhirnya membela Gresini pada 2021 Rodrigo mampu merebut podium meski ia menjalani musim yang sulit. Potensi yang ia tunjukkan cukup untuk membuat tim Pertamina Mandalika SAG meminangnya ke Moto2 meski sang pebalap diterpa badai cedera lagi.
Baca juga: Bagnaia beri tekanan kepada Quartararo menuju GP Aragon
Baca juga: Statistik Grand Prix Aragon
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2022