Kuala Lumpur (ANTARA) - Produk-produk pabrikan lokal Indonesia yang mendukung sektor hulu migas sangat mungkin untuk masuk pasar Malaysia, kata Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas Erwin Suryadi.
Saat ditemui ANTARA di Paviliun Indonesia di ajang Oil and Gas Asia (OGA) 2022 di Kuala Lumpur, Kamis, ia mengatakan telah melakukan pertemuan dengan pihak Petroleum Nasional Berhad (Petronas) dan melihat masih ada segmen-segmen di sektor hulu migas dalam negeri yang belum bisa mempunyai teknologinya sendiri.
Salah satu contoh teknologi yang belum dimiliki oleh pabrikan di dalam negeri yakni teknologi pengangkatan buatan (EOR). "Maka kita 'willing' nih menggabungkan kemampuan dalam negeri dengan mereka supaya ada transfer teknologi," kata Erwin.
"Tapi sebaliknya, kalau sudah bisa kolaborasi, saya juga minta (produk penunjang sektor hulu migas) perusahaan dalam negeri kita juga harus bisa masuk ke Petronas. Jadi 'vice versa'," ujar dia.
Dalam pertemuan tersebut, menurut dia, sangat mungkin produk-produk untuk industri hulu migas yang dihasilkan oleh pabrikan Indonesia masuk ke pasar Malaysia. SKK Migas berperan menjembatani perusahaan atau pabrikan lokal tersebut kepada Petronas maupun Malaysia Petroleum Management (MPM).
"Kalau badan usaha sendiri yang bicara sendiri, ya pasti dibilang karena vendor ya sudah cari sendiri. Nah tugas (SKK Migas) kita bukakan karpet merah buat mereka. Sebagai penghubung," ujar Erwin.
Dalam ajang OGA 2022 yang digelar pada 13 hingga 15 September, ada 20 perusahaan atau pabrikan Indonesia yang menyuplai produk-produk untuk sektor hulu migas ikut diboyong SKK Migas bersama PT Pertamina (Persero) ke Kuala Lumpur.
PT Rainbow Tubulars Manufacture merupakan salah satu pabrikan dengan spesialisasi membuat produk Oil Country Tubular Goods (OCTG) untuk melayani industri minyak dan gas. Perusahaan yang berpusat di Batam tersebut saat ini memiliki kapasitas produksi hingga 30.000 ton per tahun.
Perusahaan yang berdiri sejak 2016 tersebut sudah mulai mengekspor produknya ke Italia, Singapura dan Amerika Serikat (AS). Sementara di dalam negeri, 70 persen sampai dengan 80 persen produknya digunakan oleh Pertamina.
Keikutsertaan di ajang OGA 2022 sebagai upaya menembus pasar Asia dan Malaysia khususnya.
Hal serupa juga disampaikan Senior Sales Oil, Gas and Coating Krakatau Steel Pipe and Coating Mohammad Rafiq. Keikutsertaan mereka dalam eksibisi di Malaysia tersebut bertujuan untuk memperluas pasar mereka di Asia.
Hingga hari terakhir eksibisi tersebut, menurut dia, sangat efektif membuka peluang bisnis perusahaan, mengingat para operator migas maupun calon user lain banyak yang datang melakukan penjajakan bisnis.
Baca juga: Paviliun Indonesia di OGA 2022 Kuala Lumpur ramai peminat
Baca juga: SKK Migas: OGA 2022 buka kerja sama bisnis perusahaan migas
Baca juga: SKK Migas paparkan potensi migas dalam isu transisi energi di OGA 2022
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022