Banjarmasin (ANTARA) - Eksekutif General Manager Kantor Pos Cabang Utama Banjarmasin Agus Pinandoyo memastikan 129.228 keluarga penerima manfaat (KPM) di Kalimantan Selatan sudah menerima BLT BBM.
"Total penerima 166.660 KPM. Sudah kita salur 77,60 persen," ujarnya mengabarkan kepada ANTARA di Banjarmasin, Kamis malam.
Angka penerima tersebut, kata dia, berdasarkan data yang diserahkan Kementerian Sosial (Kemensos) RI, meliputi 13 kabupaten kota di Kalsel.
Total penerima tersebut, sebelumnya ada 117.569 KPM kemudian angka bertambah setelah ada data susulan sebanyak 32.931 KPM.
Baca juga: Pemkot Serang segera salurkan BLT bagi 5,6 ribu penerima
Baca juga: Polisi bagikan beras kepada warga kurang mampu di Tambora Jakbar
"Kita targetkan besok (16 September) sudah selesai," ungkapnya, setelah selesai rekap data untuk media ini.
Apabila ada perubahan angka penerima, kata dia, kemungkinan akan bertambah, pihaknya pun mengaku siap untuk menyalurkan.
Sementara ini, alokasi BLT BBM Rp300 ribu plus bantuan sosial sembako (September) Rp200 ribu untuk 166.660 KPM itu memakan anggaran negara sebesar Rp75,2 miliar.
Berikut data KPM di kabupaten kota : Balangan (6.713), Banjar (19.545), Barito Kuala (14.184), Hulu Sungai Selatan (14.463), Hulu Sungai Tengah (19.534), Hulu Sungai Utara (18.066), Banjarbaru (6.821), Banjarmasin (24.724), Kotabaru (6.768) Tabalong (9.374), Tanah Bumbu (6.908) dan Tanah Laut (10.178) dan Tapin (7.492).
Sejauh ini, penyaluran BLT BBM, kata Agus, tidak ada kendala yang berarti, bisa dikatakan berjalan baik dan lancar.
Setelah selesai penyaluran yang terjadwal September ini, kata dia, pihaknya akan menyesuaikan ulang jumlah yang disalurkan dan total penerima.
"Apabila ada yang belum menerima, akan kita salurkan langsung. Misalnya, ada lansia yang tidak bisa datang saat pembagian, kita datangi ke rumah," ujarnya.
Dari wawancara sebelumnya, Warga Basirih Banjarmasin Syaifudin Noor (49) memberikan respon terkait bantuan pemerintah itu, kata dia BLT BBM bermanfaat untuk rakyat miskin.
"Bantuan ini bermanfaat untuk rakyat kecil di masa-masa sulit seperti sekarang. Kita terima BLT Rp500 ribu," ujarnya.
Buruh di pelabuhan itu pasrah saja dengan kenaikan harga BBM yang terus berulang dari masa ke masa ini, kata dia, kalau bisa harga bahan pokok (bapok) tidak ikut naik.
"Kalau BBM aja yang naik tidak masalah asal barangnya ada. Dan tidak mempengaruhi harga bapok. Tapi, ya, biasa, BBM naik otomatis bahan pokok ikut naik," katanya, sambil senyum ringan.*
Baca juga: Pemkab Trenggalek salurkan bantuan warga terdampak kenaikan BBM
Baca juga: Kepulauan Seribu salurkan santunan Rp314 juta ke ratusan warga
Pewarta: Muhammad Fauzi Fadilah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022