Desa inklusi keuangan memiliki tujuan untuk meningkatkan literasi dan inklusi masyarakat di desa maupun di wilayah sekitar desa....

Tulang Bawang Barat (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung menyebutkan bahwa desa inklusi keuangan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

"Desa inklusi keuangan memiliki tujuan untuk meningkatkan literasi dan inklusi masyarakat di desa maupun di wilayah sekitar desa, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa serta menurunkan tingkat kemiskinan," kata Kepala OJK Lampung, Bambang Hermanto pada peresmian empat desa inklusi keuangan di Tulangbawang Barat (Tubaba), Kamis.

Desa inklusi keuangan di Kabupaten Tulang Bawang Barat, yaitu Tiyuh Marga Kencana, Tiyuh Margodadi, Tiyuh Margo Mulyo, dan Tiyuh Penumangan Baru.

Baca juga: LPPI nilai tekfin berperan penting percepat inklusi keuangan

Menurutnya, desa inklusi keuangan kali ini lebih bagus, karena awalnya sudah didukung industri perbankan milik masyarakat Tubaba, yaitu BPRS Tani Tulang Bawang Barat dengan program pembiayaan melawan rentenir tumpas rentenir objektif dengan pembiayaan syariah (TOPS).

Kemudian Bank Lampung dengan program penyaluran KUR KPB yang sejalan dengan program pemerintah Provinsi Lampung dan agen laku pandai L-Smart yang memudahkan masyarakat untuk bertransaksi tanpa harus datang ke bank.

BPJS Ketenagakerjaan dengan program Penggerak Jaminan Sosial Indonesia (Perisai) yang memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan yang cakupan pesertanya mengakuisisi pekerja informal atau pekerja bukan penerima upah (BPU) dan UMKM, serta Bursa Efek Indonesia yang memperkenalkan dan memperluas akses masyarakat desa untuk berinvestasi di pasar modal.

"Seluruh industri jasa keuangan tersebut hari ini juga melakukan penyerahan secara simbolik untuk program-program tersebut," ujarnya.

Baca juga: Tingkatkan inklusi keuangan, Airlangga ajak generasi muda menabung

Bambang menjelaskan, survei nasional literasi dan inklusi keuangan ketiga yang dilakukan OJK pada tahun 2019 menunjukkan indeks literasi keuangan nasional mencapai 38,03 persen dan indeks inklusi keuangan nasional mencapai 76,19 persen yang menunjukkan peningkatan dibandingkan hasil survei OJK pada tahun 2016, yaitu indeks literasi keuangan sebesar 29,66 persen dan indeks inklusi keuangan 67,82 persen.

Sementara Lampung, lanjutnya, menunjukkan hasil survei di bawah nasional, dengan indeks literasi keuangan sebesar 30,97 persen dan indeks inklusi keuangan sebesar 61,94 persen.

Desa inklusi keuangan merupakan program kerja TPAKD Provinsi Lampung yang dilatarbelakangi rendahnya tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat desa yang secara nasional masih rendah, yaitu 28,04 persen dan 47,62 persen.

Melalui program desa inklusi keuangan, ketersediaan akses keuangan yang seluas-luasnya kepada masyarakat dalam rangka mendukung perekonomian desa sebagai bentuk akselerasi akses keuangan di desa guna mendukung sektor usaha yang berkembang di desa tersebut.

Sebelumnya telah terbentuk 4 (empat) desa inklusi keuangan yang tersebar di Kabupaten Lampung Selatan dan Kabupaten Pesawaran.

Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022