Jakarta (ANTARA) - Pemprov DKI Jakarta menyebut hingga saat ini 64 rukun warga (RW) di Ibu Kota berkategori risiko tinggi rawan kebakaran.
"Kami sudah meluncurkan peta rawan kebakaran di DKI Jakarta," kata Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Satriadi Gunawan di Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan di Jakarta hingga saat ini sebanyak 2.731 RW.
Ia tidak secara khusus menyebut lokasi 64 RW itu, namun RW yang memiliki kategori tinggi terjadi kebakaran itu tersebar di seluruh di wilayah DKI Jakarta.
Baca juga: Pemprov DKI adakan simulasi penanggulangan kebakaran
Sedangkan sisanya, lanjut dia, sebanyak 400 RW lainnya kategori sedang dan menengah rawan kebakaran.
Ia menjelaskan RW rawan kebakaran itu berdasarkan pemetaan bersama dengan Universitas Indonesia.
Untuk menentukan RW yang rawan kebakaran itu, setiap RW harus memenuhi variabel di antaranya kelengkapan menyangkut pos pemadam kebakaran, sistem keselamatan kebakaran lingkungan (SKKL).
Kemudian, tersedianya relawan, peralatan penanggulangan kebakaran, kondisi kepadatan penduduk, kondisi bangunan hingga aktivitas ekonomi yang dilaksanakan di kawasan tersebut.
Baca juga: 50 personel Gulkarmat Jaksel padamkan kebakaran di Kemendes PDTT
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria mengungkapkan selama Januari hingga April 2022 tercatat 330 peristiwa kebakaran.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, selama 2020 tercatat sebanyak 3.156 peristiwa kebakaran terjadi di Ibu Kota.
Jumlah itu kemudian menurun pada 2021 mencapai total 1.535 kasus kebakaran.
Pada 2020, kebakaran paling banyak terjadi di Jakarta Barat mencapai 1.075 kasus dan pada 2020 tercatat ada 446 kasus kebakaran pada 2021.
Baca juga: Mencari solusi atas masalah kebakaran di Jakarta
Kebakaran tersebut disebabkan oleh sejumlah faktor mulai kebocoran gas, korsleting listrik hingga puntung rokok masih menyala yang dibuang sembarangan.
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022