London (ANTARA) - Angkatan-angkatan laut Rusia dan China menggelar patroli gabungan di Samudera Pasifik, menurut Kementerian Pertahanan Rusia pada Kamis.

Patroli gabungan itu bertujuan untuk mempererat hubungan diplomatik kedua negara saat hubungan mereka dengan negara-negara Barat memburuk.

Pernyataan Kemhan Rusia di Telegram menyebutkan bahwa kru dari kedua negara sedang melakukan manuver taktis gabungan dan sejumlah latihan yang melibatkan artileri dan helikopter.

"Tugas patroli itu meliputi peningkatan kerja sama angkatan laut antara Rusia dan China, menegakkan perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia-Pasifik, memantau pesisir dan melindungi pusat-pusat ekonomi bahari Rusia dan China," katanya.

Presiden China Xi Jinping pada Kamis akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Uzbekistan untuk membahas berbagai hal, di antaranya soal Ukraina dan Taiwan.

Kunjungan ke Uzbekistan itu menjadi perjalanan luar negeri pertama bagi Xi selama lebih dari dua tahun.

Kemitraan "tanpa batas" yang kian mendalam antara China, negara adidaya yang sedang bangkit, dan raksasa sumber daya alam Rusia menjadi perkembangan geopolitik yang disaksikan oleh Barat dengan perasaan cemas.

Kapal-kapal perang Rusia dan China menggelar patroli gabungan pertama mereka di Samudra Pasifik barat pada Oktober tahun lalu, sebuah langkah yang dipantau ketat oleh Jepang.

Tokyo menyebut manuver tersebut "tak biasa".

Sumber: Reuters

Baca juga: China dan Rusia bahas peluang bisnis di forum Ekonomi Timur Jauh
Baca juga: China kirim alat tempur canggih gabung Rusia
Baca juga: Menlu China dan Rusia bertemu di Kamboja

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022