Jika kami katakan bahwa Azerbaijan melancarkan agresi terhadap Armenia, itu artinya bahwa mereka telah berhasil membangun kendali atas sejumlah wilayah

London (ANTARA) - Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengatakan sebanyak 105 tentaranya tewas dalam bentrokan dengan Azerbaijan selama dua hari terakhir, seperti dilaporkan kantor berita Interfax, Rabu (14/9).

Armenia dan Azerbaijan saling menyalahkan atas bentrokan terbaru di Kaukasus Selatan.

Dalam pidato di hadapan parlemen Armenia, Pashinyan mengatakan Azerbaijan telah "membangun kendali" atas sejumlah daerah di wilayah Armenia yang diperoleh dari konfrontasi militer terbaru, demikian menurut kantor berita TASS.

"Jika kami katakan bahwa Azerbaijan melancarkan agresi terhadap Armenia, itu artinya bahwa mereka telah berhasil membangun kendali atas sejumlah wilayah," katanya, menurut TASS.

Baca juga: Azerbaijan mengaku patahkan serangan Armenia di dekat Nagorno-Karabakh

Armenia melaporkan 49 korban tewas pada Selasa, menambahkan bahwa jumlah tersebut kemungkinan bertambah.

Sementara itu, Azerbaijan mengatakan 50 tentara mereka ikut tewas dalam bentrokan tersebut.

Pashinyan menolak seruan dari kubu oposisi untuk menerapkan darurat militer di Armenia - seperti yang dilakukan dua tahun lalu selama perang berdarah enam pekan dengan Azerbaijan atas wilayah sengketa Nagorno-Karabakh.

PM berpendapat bahwa darurat militer belum perlu dilakukan.

Bentrokan yang terjadi pada Selasa merupakan yang terparah antara republik bekas Soviet sejak 2020.

Sumber: Reuters

Baca juga: Armenia sebut 49 tentaranya terbunuh dalam bentrokan dengan Azerbaijan
Baca juga: Pertempuran antara Azerbaijan dan Armenia kembali terjadi

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022