New York (ANTARA) - Pemeliharaan dan penggantian infrastruktur belum dilakukan di banyak wilayah Amerika Serikat (AS), sementara panas ekstrem dan badai semakin membuat jalan, jembatan, sistem air, dan infrastruktur lainnya tertekan di negara itu, demikian menurut sebuah artikel yang diterbitkan oleh Popular Science pekan lalu.
Dua contoh kejadian baru-baru ini, yaitu gelombang panas intens yang menekan jaringan kelistrikan California hingga ke batasnya pada September 2022 dan kegagalan sistem air di Jackson, Mississippi, di tengah bencana banjir pada Agustus lalu, menunjukkan "betapa semakin menumpuknya pekerjaan pemeliharaan yang belum dilakukan dan meningkatnya perubahan iklim telah mengubah tahun 2020-an dan 2030-an menjadi sebuah 'era keemasan' bagi kegagalan infrastruktur," papar artikel tersebut.
AS masih terus gagal mendanai pemeliharaan infrastruktur. Sebuah laporan oleh Volcker Alliance, organisasi nirlaba yang dirikan oleh mantan ketua Dewan Federal Reserve Paul Volcker, pada 2019 memperkirakan negara itu memiliki pekerjaan perbaikan yang diperlukan tetapi masih belum dilakukan senilai 1 triliun dolar AS, menurut artikel itu.
"Lebih dari 220.000 jembatan di seluruh negara ini, sekitar 33 persen dari totalnya, memerlukan rehabilitasi atau penggantian," kata artikel tersebut, mengungkapkan bahwa "kebocoran air saat ini terjadi di AS setiap dua menit, dan diperkirakan 6 juta galon air bersih hilang setiap hari."
"Ini terjadi pada saat yang sama ketika wilayah barat AS menerapkan pembatasan pemakaian air di tengah rentang 20 tahun terkering dalam 1.200 tahun. Demikian pula, distribusi air minum di AS bergantung pada lebih dari 2 juta mil pipa yang memiliki masa pakai terbatas," imbuh artikel itu.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022